Assad: Pembicaraan dengan Turkiye Harus Didasarkan untuk Mengakhiri Pendudukan

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Suriah Bashar Al-Assad. (Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Damaskus, MINA – Presiden Suriah mengatakan, pembicaraan dengan Turkiye harus didasarkan pada tujuan untuk mengakhiri pendudukan tanah Suriah dan menghentikan dukungan kepada apa yang disebutnya terorisme.

Ini adalah referensi yang jelas untuk pasukan Turkiye di Suriah utara dan bantuannya kepada pemberontak.

Dalam sambutan pertamanya yang dilaporkan secara publik tentang pembicaraan penting yang diawasi oleh sekutunya Rusia, Assad juga mengatakan bahwa pertemuan tersebut “harus dikoordinasikan antara Suriah dan Rusia terlebih dahulu untuk… menghasilkan hasil nyata yang dicari oleh Suriah.”

Assad membuat komentar tersebut, yang dilaporkan oleh media pemerintah Suriah pada hari Kamis (12/1), dalam sebuah pertemuan dengan utusan Presiden Rusia untuk Suriah Alexander Lavrentiev di Damaskus, Arab News melaporkan.

Turkiye telah menjadi pendukung utama oposisi politik dan bersenjata terhadap Assad dalam konflik Suriah selama 12 tahun, dan telah mengirim pasukannya sendiri ke wilayah utara negara itu.

Moskow yang mendukung pemulihan hubungan antara Damaskus dan Ankara, menjadi tuan rumah pembicaraan antara menteri pertahanan mereka bulan lalu dan bertujuan pertemuan antara menteri luar negeri dan akhirnya presiden. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.