Jakarta, MINA – Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hujan deras mengguyur Sumatera bagian barat menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Lampung.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan meningkatnya bencana hidrometeorologi. Meski belum semua wilayah Indonesia memasuki musim hujan, namun Sumatera dan Jawa bagian barat telah terjadi peningkatan hujan selama sepekan terakhir.
“Longsor terjadi di Kota Pariaman. Akibatnya satu orang meninggal dunia dan 2 orang luka-luka. Korban adalah satu keluarga. Korban meninggal dunia telah dimakamkan sedangkan korban luka di rawat di rumah sakit terdekat,” kata Sutopo dalam keterangannya, Jumat (9/11).
Kerusakan fisik adalah satu rumah rusak berat. BPBD Kota Pariaman bersama TNI/Polri dan SAR telah melakukan pendataan dan evakuasi korban. Aparat dan warga setempat melakukan gotong-royong membersihkan material longsor Walikota Pariaman telah memberikan santunan sebesar Rp 20 juta kepada keluarga korban.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Sementara itu, banjir yang terjadi di Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Utara pada Rabu (7/11) malam menyebabkan satu orang hanyut. Hingga saat ini korban belum ditemukan. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban.
Di Pasaman Barat, banjir dan longsor melanda Desa Parik Kecamatan Koto Balingka, Sumatera Barat menyebabkan 1 orang meninggal dunia, 100 kepala keluarga mengungsi ke jorong terdekat, 2 rumah hanyut, 1 mushola rusak dan 2 jembatan gantung rusak berat.
“Penanganan darurat dilakukan dengan melakukan evakuasi, membagikan bantuan, mendirikan dapur umum dan pos darurat,” katanya.
Sutopo mengimbau msyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Intensitas hujan akan terus meningkat sehingga potensi bencana juga meningkat.
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
“Lakukan upaya antisipasi dengan memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya. Jangan melakukan aktivitas saat cuaca mendung atau hujan. Cermati tanda-tanda potensi longsor di sekitar lereng perbukitan,” katanya.
Sutopo menjelaskan, beberapa tanda potensi longsor adalah munculnya retakan, munculnya rembesan atau mata air, pohon miring dan lainnya. (L/R06/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda