Bekir Bozdag: Al-Quds Adalah Tonggak Bersejarah Palestina

Wakil Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag (Foto: AA)

Istanbul, MINA – Wakil Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag pada Kamis (15/12), menyatakan Organisasi Kerjasama Islam yang mengakui (Yerusalem Timur) sebagai ibu kota merupakan sebuah “tonggak bersejarah”.

“Al-Quds sekarang menjadi ibu kota negara Palestina dan semua negara yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN OKI telah menerima pernyataan tersebut. Ini adalah tonggak bersejarah dalam perjuangan Palestina, permasalahan Palestina dan konflik Israel-Palestina, “kata Bozdag kepada Anadolu Agency dikutip Mi’raj News Agency (MINA).

Dia juga mengatakan pertemuan puncak OKI yang diselenggarakan di Istanbul, pada Rabu (14/12), menekankan bahwa keputusan Presiden Amerika Serikat tentang Al-Quds tidak berlaku lagi.

Baca Juga:  Muhammad Ibrahim: Serangan Israel ke Rafah Potensi Timbulkan Perang dengan Mesir

KTT dan deklarasi akhir yang luar biasa datang sebagai tanggapan atas pengakuan Trump terhadap Al-Quds sebagai ibu kota Israel pekan lalu. Bozren menegaskan Al-Quds tidak hanya penting bagi umat Islam tapi juga untuk orang Kristen.

“AS dengan keputusannya telah kehilangan peran mediatornya dalam perundingan perdamaian Israel-Palestina,” kata Bozdag.

“AS memiliki peran mediator dalam perundingan perdamaian Palestina-Israel, dan karena AS telah mengambil pihak Israel di wilayah tersebut dan bertindak melawan sebuah resolusi yang ditandatangani juga, hal ini telah menyebabkannya kehilangan peran mediator mereka. Penyebab Palestina telah mengalami tonggak sejarah dan memasuki fase baru, ” jelas Bozdag.

Dia juga menyatakan, isu di Timur Tengah hanya bisa diselesaikan melalui persatuan negara-negara Muslim.

Baca Juga:  Muhammad Ibrahim: Serangan Israel ke Rafah Potensi Timbulkan Perang dengan Mesir

“Jelas bahwa kecuali masalah al-Quds diselesaikan, masalah di Timur Tengah tidak akan terpecahkan. Sangat penting bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa meneruskan kesepakatan yang belum dijalankan,” ujar Bozdag.

OKI adalah organisasi internasional terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan 57 negara anggotanya tersebar di empat benua. OKI didirikan pada pertemuan puncak bersejarah di Rabat, Maroko pada 1969 setelah sebuah serangan pembakaran di Masjid Al-Aqsha di Al-Quds yang diduduki. (T/R03/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.