Ketapang, MINA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) melaporkan hingga Senin (27/11) pagi air masih menggenangi wilayah Desa Sandai Kalimantan Barathingga ketinggian 60cm. Sebanyak 17.407 jiwa terdampak.
“Adapun titik lokasi banjir berada di Desa Alam Pakuan, Demit, Istana, Muara Jekak, Penjawaan, Petai Patah, Randau Jungkal, dan Sandai,” Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ketapang Yunifar Purwantoro, demikian keterangan yang diterima MINA.
Yunifar menjelaskan, genangan air menyebabkan akses mobilitas warga terganggu. Jalan utama desa tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat.
Ia mengatakan, tidak ada warga yang mengungsi dalam kejadian banjir kali ini. Warga memilih bertahan di rumah masing-masing.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
“Banjir seperti ini sudah berulang kali terjadi sehingga warga sudah bisa mengkondisikan diri sendiri. Tapi warga tetap butuh pasokan makanan, sementara akses jalan putus,” ucap Yunifar.
Akibat banjir, sejumlah prasarana umum terendam antara lain 3.964 unit rumah, tiga unit pasar, 12 unit sarana pendidikan, enam unit sarana kesehatan, 15 unit sarana ibadah, dua unit kantor desa, satu unit kantor bumdes, dan dua unit gedung lainnya. Untuk sementara sekolah anak-anak diliburkan.
BPBD Kabupaten Ketapang berharap ada bantuan tambahan sarana perahu untuk mobilitas dan evakuasi warga yang membutuhkan juga bantuan logistik seperti permakanan.
“Kami membutuhkan tambahan perahu, tapi bukan perahu lipat karena mudah patah di medan seperti di sini”, pungkas Yunifar. (R/R8/P2)
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Mi’raj News Agency (MINA)