BPBD: Banjir Ketapang, Kalbar Hambat Aktifitas Warga

Personil BPBD Kabupaten Ketapang mengukur ketinggian air di depan rumah warga di Desa Sandai, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat pada Ahad (26/11) (Dok. Istimewa)

, MINA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) melaporkan hingga Senin (27/11) pagi air masih menggenangi wilayah Desa Sandai Kalimantan Barathingga ketinggian 60cm. Sebanyak 17.407 jiwa terdampak.

“Adapun titik lokasi berada di Desa Alam Pakuan, Demit, Istana, Muara Jekak, Penjawaan, Petai Patah, Randau Jungkal, dan Sandai,” Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ketapang Yunifar Purwantoro, demikian keterangan yang diterima MINA.

Yunifar menjelaskan, genangan air menyebabkan akses mobilitas warga terganggu. Jalan utama desa tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat.

Ia mengatakan, tidak ada warga yang mengungsi dalam kejadian banjir kali ini. Warga memilih bertahan di rumah masing-masing.

Baca Juga:  Selama Ramadhan, BAZNAS Salurkan Dana ZIS untuk 944.699 Mustahik

“Banjir seperti ini sudah berulang kali terjadi sehingga warga sudah bisa mengkondisikan diri sendiri. Tapi warga tetap butuh pasokan makanan, sementara akses jalan putus,” ucap Yunifar.

Akibat banjir, sejumlah prasarana umum terendam antara lain 3.964 unit rumah, tiga unit pasar, 12 unit sarana pendidikan, enam unit sarana kesehatan, 15 unit sarana ibadah, dua unit kantor desa, satu unit kantor bumdes, dan dua unit gedung lainnya. Untuk sementara sekolah anak-anak  diliburkan.

BPBD Kabupaten Ketapang berharap ada bantuan tambahan sarana perahu untuk mobilitas dan evakuasi warga yang membutuhkan juga bantuan logistik seperti permakanan.

“Kami membutuhkan tambahan perahu, tapi bukan perahu lipat karena mudah patah di medan seperti di sini”, pungkas Yunifar. (R/R8/P2)

Baca Juga:  IRI Terus Gencarkan Gerakan Selamatkan Hutan Tropis Indonesia

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.