Serpong, 26 Dzulhijjah 1437/28 September 2016 (MINA) – Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin meminta pejabat di jajarannya untuk berintegrasi dengan dunia pondok pesantren di lapangan.
Ia mengatakan saat membuka acara “Evaluasi Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren” yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren di Serpong, Selasa (27/9). Demikian laporan laman resmi Pendis Kemenag yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut Kamaruddin, Pondok Pesantren itu memiliki independensi dan karakter yang berbeda dengan layanan pendidikan lainnya, seperti madrasah atau perguruan tinggi. Sehingga, diperlukan kemampuan dan pengetahuan yang memadai tentang pesantren untuk mengelolanya.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
pejabat yang melakukan tata kelola urusannya di kantor, tetapi juga melebur dan berinteraksi dengan pondok pesantren di lapangan guna merawat dan menjaga agar pondok pesantren dapat menjalankan fungsinya, baik sebagai lembaga pendidikan, dakwah, maupun pengembangan masyarakat dengan baik.
Di sisi lain, Kamaruddin menitikberatkan program unggulan seperti Program Indonesia Pintar dan kegiatan lainnya harus menjadi perhatian dan hendaknya diprioritaskan.
“Untuk itu, Kepala Bidang diminta untuk mengambil langkah-langkah yang produktif,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengajak agar di awal tahun anggaran, para Kepala Bidang dapat mengusulkan kegiatan atau program unggulan yang strategis guna mengembangkan pendidikan diniyah dan pondok pesantren yang lebih baik.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
“Kita dituntut untuk melakukan inovasi dan kreasi yang strategis,” tuturnya.
Kegiatan yang diikuti oleh kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren/TOS dari seluruh provinsi ini membahas sejumlah agenda dan perkembangan program yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.
Dalam pertemuan itu juga dibahas tentang pemantapan sejumlah program tertutama yang terkait dengan Hari Santri 2016, seperti pelaksanaan Pospenas (Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren), Budaya Menulis Al-Quran, Lomba Foto dan Cerpen, Halaqah, dan sejumlah kegiatan lainnya. (T/P006/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta