Dolar AS Melemah Tertekan Data Ekonomi Suram

(dok. google)
(dok. google)

, 19 Rabi’ul Akhir 1437/29 Januari 2016 (MINA) – Kurs melemah terhadap sebagian besar mata uang utama di New York pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena data ekonomi untuk pesanan barang tahan lama negara itu keluar lebih buruk dari yang diperkirakan.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Kamis bahwa pesanan baru untuk barang tahan lama manufaktur pada Desember mengalami penurunan 12,0 miliar dolar AS atau 5,1 persen menjadi 225,4 miliar dolar AS, jauh di bawah konsensus pasar, Antaranews dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Para analis mengatakan angka lemah di pesanan barang tahan lama itu meningkatkan kekhawatiran atas pelambatan ekonomi AS karena melemahnya permintaan global.

Baca Juga:  Dua Polisi Israel Tewas dalam Serangan Drone Hizbullah

Para investor sedang menunggu laporan produk domestik bruto AS yang dipantau cermat AS, yang dijadwalkan akan dirilis pada Jumat, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang situasi ekonomi negara itu.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,42 persen menjadi 98,490 pada akhir perdagangan, Xinhua melaporkan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0958 dolar dari 1,0900 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound naik menjadi 1,4370 dolar dari 1,4255 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik tipis menjadi 0,7077 dolar dari 0,7035 dolar.

Dolar dibeli 118,78 yen Jepang, lebih tinggi dari 118,70 yen pada sesi sebelumnya. Dolar turun menjadi 1,0133 franc Swiss dari 1,0141 franc Swiss, dan menurun menjadi 1,4061 dolar Kanada dari 1,4119 dolar Kanada. (T/P011/R02)

Baca Juga:  Pengunjuk Rasa Pro Palestina Bersuara di acara Met Gala New York

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.