Gaza, 3 Sya’ban 1438/ 30 April 2017 (MINA) – Empat Rumah Sakit di Gaza terlanjur tutup karena kekurangan bahan bakar yang kondisinya semakin kritis, demikia menurut laporan organisasi bantuan medis untuk Palestina (MAP) melaporkan dikutip MINA, Ahad (30/4).
“Kami terpaksa menutup Rumah Sakit Abu Yousef Al Najjar di Rafah, Rumah Sakit Beit Hanoun, Rumah Sakit Anak Al Dorra dan Rumah Sakit Kesehatan Mental, yang berada di kota Gaza,” Kata Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza kepada MAP, dan organisasi kesehatan dan kemanusiaan lainnya.
Pada sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza juga telah menghentikan layanan Rumah Sakit seperti, foto sinar-x, pemindaian khusus, sterilisasi dan layanan lainnya. Kini hanya ada klinik perawatan kesehatan swasta yang masih tetap terbuka namun tanpa bantuan generator.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
“Semua pasien sekarang sedang khawatir karena kebanyakan mereka membutuhkan perawatan darurat atau intensif, seperti cuci darah dan bayi baru lahir,” kata Direktur Program MAP di Gaza Fikr Shalltoot.
Ia juga menambahkan, Rumah Sakit ini adalah satu-satunya pilihan kami untuk pengobatan yang menyelamatkan jiwa, karena adanya blokade dan penutupan. Jika krisis ini tidak segera diatasi, kita akan melihat penurunan kesehatan pasien di semua layanan kesehatan yang meluas.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengumumkan, mereka telah mendapatkan dana darurat dari pihak berwenang Israel dan Palestina serta masyarakat internasional terhadap penyediaan layanan dasar untuk melindungi orang-orang di Gaza.
Gaza hampir terputus dari dunia luar setelah 10 tahun diblokade oleh Israel, bentuk hukuman kolektif yang bertentangan dengan hukum internasional telah menghancurkan kondisi kehidupannya yang sudah buruk. Sekitar 42% tingkat penganggurannya adalah yang tertinggi di seluruh dunia dan 80 persen orang bergantung pada beberapa bentuk bantuan.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
“Krisis kemanusiaan yang tidak dapat dihindari di Gaza, harusnya masyarakat internasional tidak tinggal diam dan melihat orang-orang mati karena rumah sakit berhenti akibat kekurangan bahan bakar, maka dari itu kami butuh tindakan cepat dari masyarakat,” kata CEO MAP Aimee Shalan. (T/R12/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)