Gaza City, MINA – Attiya Darwish, seorang fotografer Palestina, alami kebutaan mata setelah terkena tabung gas air mata di wajahnya saat meliput aksi protes di Jalur Gaza akhir tahun lalu.
Darwish kini mendapatkan perawatan medis intensif di Mesir dan Yordania sejak cedera. Informasi pada Ahad (19/1) menyebutkan, ia kehilangan penglihatan mata kirinya. Al Jazeera melaporkan.
“Saya mengambil foto, lalu tiba-tiba saya merasakan pukulan berat di wajah saya dengan sedikit ledakan,” kata pria berusia 32 tahun itu kepada kantor berita Palestina, mengungkapkan saat dia diserang dalam tugas liputan.
“Saya terjatuh karena rasa sakit dan syok,” ujarnya.
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara
Darwish juga menderita patah tulang di rahangnya, termasuk pendarahan parah di mata dan telinga kirinya, yang kemudian mengakibatkan setidaknya 80 persen gangguan penglihatan matanya, kata dokternya.
Menurut dokter Yordania, Faisal Tawfiq Fayyad, mata kiri Darwish mengalami luka di tengah penglihatannya. Meskipun menjalani beberapa kali operasi, berakhir dengan kehilangan penglihatan yang tak dapat dikembalikan.
Rahang bawah fotografer diperbaiki dan tulang yang patah di sisi kiri wajahnya diganti dengan pelat logam.
Ini untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari tiga bulan, seorang jurnalis foto Palestina telah kehilangan matanya setelah menjadi sasaran pasukan Israel dalam sebuah protes.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Aksi protes telah menjadi bagian dari gerakan Great March of Return, yang dimulai pada akhir Maret 2018, ketika orang-orang Palestina menuntut hak untuk kembali ke tanah tempat keluarga mereka yang diusir secara paksa sejak berdirinya Israel pada tahun 1948.
Protes juga menyerukan diakhirinya blokade 12 tahun di daerah kantong pantai Jalur Gaza.
Menurut Pusat Hak Asasi Manusia Al Mezan yang bermarkas di Gaza, setidaknya 215 warga Palestina telah tewas selama demonstrasi, termasuk dua wartawan. Sementara puluhan ribu lainnya terluka.
Pengguna media sosial Palestina mengedarkan tagar #AttiyaEye dan #EyeOfTruth dalam bahasa Arab setelah kampanye dukungan populer untuk fotografer Muath Amarneh menjadi viral November lalu.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Amarneh, seorang jurnalis lepas, terkena tembakan peluru karet Israel ketika meliput protes di kota Surif, Tepi Barat yang diduduki, dekat kota Hebron. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan