Gaza: Kemenkes Desak Lembaga Internasional Segera Intervensi Pasok Bahan Bakar di RS Gaza

 

, MINA – Juru Bicara Kementerian Kesehatan pada Sabtu (4/11) mendesak kembali lembaga internasional segera mengintervensi untuk memasok di dan di Gaza.

“Semua lembaga internasional segera melakukan untuk memasok bahan bakar ke kompleks Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia sebelum bencana besar terjadi, serta menyediakan jalur yang aman bagi aliran bantuan medis, bahan bakar, dan peralatan medis yang mendesak delegasi untuk menyelamatkan ribuan orang yang terluka dan kritis,” kata Al-Qudra dalam siaran pers pada Sabtu (4/11), Qudspress melaporkan.

Menurutnya, kebutuhan bahan bakar sangat mendesak di RS Al-Shifa dan RS Indonesia di tengah ribuan manusia yang membutuhkan pelayanan akibat luka pengeboman Israel sejak 7 Oktober.

“Upaya Kompleks Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia untuk melanjutkan layanan sensitif selama beberapa hari dengan mengoperasikan generator sekunder akan gagal dan semua layanan penyelamatan jiwa akan berhenti, jika rumah sakit tidak disediakan bahan bakar atau listrik,” ujar Al-Qudra.

Pelanggaran Pendudukan Israel terhadap sistem kesehatan yang mengakibatkan syahidnya 150 petugas kesehatan dan 27 orang luka, serta sebuah ambulans tidak berfungsi. Pendudukan dengan sengaja menargetkan 105 institusi kesehatan dan menempatkan 16 rumah sakit dan 32 layanan kesehatan primer.

“Pusat-pusat tersebut tidak dapat beroperasi karena penargetan penduduk, akhirnya gagal dalam mendatangkan bahan bakar,” ujarnya.

“Rumah sakit di Jalur Gaza dipenuhi dengan kasus-kasus kritis dan berbahaya. Kita mulai kehilangan banyak nyawa di setiap hari akibat kurang maksimalnya fasilitas medis untuk merawat dan pencegahan keluarnya mereka dari penjajahan mulai Jalur Gaza utara hingga penyeberangan Rafah,” tambah Al-Qudra.

Menurutnya, pendudukan Israel dengan sengaja meneror staf medis dan korban luka dengan mengebom sebuah pusat di sekitar dan gerbang rumah sakit di Gaza dan Gaza utara.

“Pendudukan Israel dengan sengaja melakukan pembantaian tepat di depan gerbang rumah sakit dan ambulans serta menggunakan kebijakan propaganda untuk menipu dunia guna membenarkan kejahatannya yang terungkap,” ucap Al-Qudra.

Setelah pendudukan Israel mengakui membombardir ambulans konvoi membawa orang yang terluka, komunitas internasional menghadapi ujian nyata untuk menghentikan pesta pora pendudukan Israel dan niat terencana mereka untuk melakukan lebih banyak pembantaian di ambulans dan rumah sakit.

Menurut data resmi Kemenkes, jumlah korban agresi Israel di Gaza ke-29 hari meningkat menjadi 9.488 syahid, termasuk 3.900 anak-anak dan 2.509 wanita, serta 24.158 orang luka.(T/R5/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.