Gerakan Tawanan Palestina Gelar Aksi Mogok Makan pada Awal Ramadhan

Tahanan pendudukan Israel di wilayah Palestina yang diduduki. (Foto: Wafa)

Ramallah, MINA – Komite Darurat Nasional Tertinggi Gerakan Nasional Tawanan Palestina memutuskan untuk memulai serangkaian langkah yang dimulai dengan ketidaktaatan kepada aturan penjara pendudukan Israel dan diakhiri dengan aksi mogok makan terbuka pada Ramadhan pertama nanti.

“Satu-satunya tuntutan kami adalah kebebasan, dan setiap orang harus menerima pesan dan suara kami ini. Kami tidak dapat lagi mentolerir pelecehan (oleh petugas penjara pendudukan Israel) terus-menerus terhadap kami siang dan malam, dan serangan terhadap martabat kami dan martabat tahanan wanita kami,” tegas Komite dalam sebuah pernyataan terttulis dikutip dari Wafa, Senin (13/2).

Komite menambahkan,  aksi mogok makan ini, bertajuk “kebebasan atau kesyahidan,” adalah pemogokan yang dilakukan oleh setiap tahanan yang mampu dari semua faksi

Komite menekankan bahwa para tahanan akan terlibat dalam pemogokan ini dengan tuntutan dan kepemimpinan yang bersatu.

Petugas penjara pendudukan Israel meningkatkan tindakan represif dan pelanggaran berat terhadap hak-hak tahanan Palestina, bersamaan dengan tindakan otoritas Zionis, yang penuh dengan ancaman penindasan, dan pelecehan termasuk kepada .

Hal ini merupakan kebijakan Menteri Keamanan Nasional pendudukan Israel yang baru, Itamar Ben Gvir yang diangkat oleh Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang terpilih kembali pada akhir 2022 lalu dengan berkoalisi bersama partai ekstrim sayap kanan Israel. (T/B03/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.