GP Ansor Kecam Keras Aksi Pembakaran Al-Quran di Swedia

Jakarta, MINA – Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengecam keras aksi pembakaran Al-Quran yang dilakukan oleh Salwan Momika yang dilakukan di depan Masjid Raya Sodermalm, Stockholm, dan bertepatan dengan perayaan Idul Adha 1444H.

Aksi itu berpotensi mengganggu harmoni kehidupan beragama di dunia.

“Kami mengecam keras aksi Salwan Monika ini. Aksi ini adalah bentuk nyata tindakan yang dapat mengganggu harmoni kehidupan beragama,” tegas Sekretaris Jenderal PP , Abdul Rochman dilaporkan Online, Jumat (30/6).

Ia  menambahkan di tengah kampanye dan berbagai upaya mewujudkan harmoni kehidupan beragama yang didorong oleh Nahdlatul Ulama (NU), aksi Salwan ini sangat mengganggu.

“Salah satu hasil Pertemuan R20 yang diselenggarakan NU adalah berupaya mendorong saling pengertian, budaya damai, dan hidup berdampingan dengan harmonis di tengah keragaman masyarakat, agama, dan bangsa di dunia. Tentu aksi Salwan ini sangat disayangkan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, atas nama demokrasi dan kebebasan tidak bisa dijadikan alasan pembenar aksi Salwan Monika. Kebebasan harus dilandasi dengan komitmen menghargai dan menghormati kepercayaan orang lain.

Aksi yang dilakukan Salwan Monika yang sangat telanjang menunjukkan abainya penghargaan dan penghormatan terhadap simbol kepercayaan orang lain, dalam hal ini umat Islam.

Lebih lanjut PP GP Ansor mendorong dan mendukung Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam menyikapi aksi Salwan ini.

Selain itu, PP GP Ansor mengimbau kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang kontraproduktif dan reaksioner berupa aksi kekerasan dan lainnya.

“PP GP Ansor berharap umat Islam di Indonesia untuk menahan diri dan tidak reaksioner terhadap aksi Salwan ini, apalagi diwujudkan dengan tindakan kekerasan yang menciderai harmoni beragama di Indonesia,” pungkasnya.

Aksi Meresahkan

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dengan tegas mengutuk aksi meresahkan pembakaran Al-Quran yang terjadi di Swedia.

Insiden ini dilaporkan terjadi pada Rabu, 28 Juni 2023 di depan Masjid Raya Sodermalm, Stockholm. Swedia saat Hari Raya Idul Adha.

Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan seorang pengunjuk rasa meletakkan potongan daging babi, menginjak, lalu membakar salinan Al-Qur’an.

Kejadian ini telah menimbulkan kemarahan dan keprihatinan yang mendalam di kalangan umat Muslim di Indonesia dan seluruh dunia.

Tindakan ini dianggap sebagai serangan yang menghina dan menghancurkan simbol suci agama Islam.

Diketahui, pelaku pembakaran kitab suci itu adalah Salwan Momika (37), pria Irak yang tinggal di Swedia. Aksinya, yang diklaim atas nama kebebasan, berlangsung di bawah perlindungan pasukan polisi Stockholm.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.