Khortum, MINA – Gerakan Hamas menyesalkan keputusan kementerian luar negeri Sudan untuk bergerak maju menuju normalisasi hubungan dengan Israel, menyerukan para pejabat di negara Arab untuk membatalkan tindakan tersebut.
Dalam pernyataan pers pada hari Jumat (3/2), Gerakan tersebut mengatakan perkembangan tersebut bertepatan dengan pelanggaran Israel terhadap rakyat, tanah, dan kesucian Palestina, menambahkan bahwa 35 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, telah dibunuh oleh Israel sejak awal tahun 2023. Palinfo melaporkan.
Gerakan tersebut menegaskan kembali penolakannya terhadap segala bentuk normalisasi dengan rezim pendudukan Israel, menyerukan pihak berwenang Sudan untuk membatalkan keputusan tersebut, yang bertentangan dengan kepentingan saudara bangsa Sudan.
Sementara itu, “Reporters for Jerusalem” mengutuk pemerintah Sudan atas keputusannya menormalisasi hubungan dengan Israel, menambahkan bahwa pemerintah transisi tidak memiliki hak untuk menandatangani perjanjian apa pun dengan Israel.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Sebelumnya pada Kamis (2/2), Sudan dan Israel setuju melanjutkan perjanjian perdamaian yang macet, saat kunjungan resmi pertama oleh seorang menteri luar negeri Israel ke Khartoum.(T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat