Hujan di Gaza Disikapi dengan Syukur dan Kekhawatiran

Gaza, MINA – Lebih dari satu bulan mengalami kesulitan air karena blokade Zionis Israel dan di tengah serangan brutal Israel, hingga hujan lebat akhirnya turun di Gaza pada Sealasa (14/11). Sebagian warga Gaza menyambut dengan penuh syukur, tetapi sebagian lain merasa khawatir.

Seorang bocah Palestina bergegas untuk menampung air hujan yang turun ke dalam embernya. Dia sangat bersyukur di kota tersebut.

“Alhamdulillah. Allah menurunkan hujan yang dapat kami minum. Allah tahu menderitaan kami,” katanya dalam video yang tersebar luas di media sosial.

Dalam video, bocah-bocah Gaza yang lain menari-nari kecil di tengah hujan. Mereka merayakan dimulainya musim hujan.

Namun, hujan lebat itu menimbulkan kekhawatiran dan tantangan baru bagi warga Palestina, yang sebagian besar tinggal di tenda darurat setelah berpekan-pekan mengalami pengeboman oleh Israel.

Awal musim hujan dan kemungkinan terjadinya banjir meningkatkan kekhawatiran bahwa sistem pembuangan limbah di daerah kantong padat penduduk tersebut akan kewalahan, dan penyakit akan menyebar.

Pengungsi Gaza, Karim Mreish, mengatakan, orang-orang di tempat penampungan berdoa agar hujan berhenti.

“Anak-anak, perempuan, dan orang tua berdoa agar hujan tidak turun. Jika ya, maka akan sangat sulit dan kata-kata tidak akan mampu menggambarkan penderitaan kami,” ujarnya.

Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Gaza menghadapi peningkatan risiko penyebaran penyakit karena pengeboman udara Israel telah mengganggu sistem kesehatan, membatasi akses terhadap air bersih dan menyebabkan orang berkerumun di tempat penampungan. (T/R4/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.