IDE BAIK JIKA PESANTREN TAMPUNG MUSLIM ROHINGYA

Pengurus Al-Irsyad Al-Islamia Bidang Ekonomi, Drs. Ichsan Thalib (baju merah) dan imam masjid di kamp pengungsi Muslim, di Rakhine. (Foto: dok. MER-C)
Pengurus Al-Irsyad Al-Islamia Bidang Ekonomi, Drs. (baju merah) dan imam masjid di kamp pengungsi Muslim, di Rakhine. (Foto: dok. MER-C)

Jakarta, 16 Sya’ban 1436/3 Juni 2015 (MINA) – Direktur sebuah radio Islam di Jakarta mengatakan, wacana memasukkan dan menampung pengungsi di adalah ide yang sangat baik.

“Salah satu ide yang baik adalah memasukkan mereka ke pesantren. Dan sebelumnya sempat ada wacana seperti itu dan itu sangat baik,” kata Direktur Radio Silaturahim Drs. Ichsan Thalib kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Cibubur, Jakarta, Selasa (2/6).

Menurutnya, solusi pertama pengungsi Rohingya bagi sesama umat Islam adalah kita tingkatkan keimanan mereka, bukan sekedar memberi makan.

“Ke depan yang lebih penting lagi, ada perjuangan seluruh masyarakat Muslim untuk meminta pemerintah Indonesia lebih real lagi mengingatkan pemerintah Burma (Myanmar) melalui forum-forum internasional,” ujar Ichsan yang pada Februari 2015 turut bersama lembaga medis kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) mengunjungi kamp-kamp pengungsian Muslim Rohingya di Sittwe, Rakhine State, Myanmar.

Dia menambahkan, PBB juga harus lebih aktif mengingatkan pemerintah Burma untuk memberikan kewarganegaraan kepada bukan hanya Muslim Rohingya, tapi juga seluruh Muslim di Myanmar.

“Ini perjuangan yang tidak mudah dan ini perjuangan yang panjang,” katanya.

Sebelumnya di hari yang sama, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, sudah ada 12 pesantren di Indonesia yang bersedia menampung anak-anak yatim piatu pengungsi Rohingya.

Menurut Lukman, migran Muslim Rohingya yang melarikan diri dari negaranya di Myanmar dan kini banyak terdampar di Provinsi Aceh, perlu perhatian semua pihak, termasuk Kementerian.

“Dengan perhatian sejumlah pesantren yang di bawah naungan kementerian kami terhadap anak-anak yatim migran Rohingya menjadi kebanggaan semua,” ujar Lukman.

Di hari itu juga, ratusan pondok pesantren di Banyuwangi siap tampung para pengungsi korban kemanusiaan Rohingya.

Hal tersebut disampaikan Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Banyuwangi, Jawa Timur, Ahmad Munib Safa’at.

Menurutnya, di Banyuwangi terdapat 300 pesantren yang menyatakan siap menampung para pengungsi. Dari jumlah tersebut setidaknya, 30 persen berkomitmen siap membantu penuh keperluan para warga Rohingya jika diperlukan pemerintah. (L/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0