Aksi Bela Palestina Civitas Muhammadiyah Sampaikan 10 Pernyataan Sikap

Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (FR PTMA) menggelar aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel secara serentak di seluruh Indonesia pada Selasa (7/5/2024) bertempat kampus masing-masing. [Foto: FR PTMA]

Jakarta, MINA – Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (FR PTMA) yang menggelar aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel secara serentak di seluruh Indonesia pada Selasa (7/5) bertempat di kampus masing-masing telah menghasilkan 10 poin pernyataan sikap.

Aksi pro-Palestina itu dilaksanakan pukul 10.00 WIB, sementara di wilayah tengah Indonesia pada pukul 11.00 WITA dan pukul 12.00 WIT untuk Indonesia bagian timur.

Unjuk rasa itu bertujuan untuk menghentikan konflik kemanusiaan jangka panjang yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina secara brutal, mengutip keterangan tertulis FR PTMA.

Dalam aksi tersebut, FR PTMA menyampaikan 10 poin pernyataan sikap.

Pertama, mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, terutama fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.

Baca Juga:  Ketua UAR: Terus Tingkatkan Kapasitas, Siap Siaga Hadapi Bencana

Kedua, mengecam sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangannya terhadap Palestina.

Ketiga, meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.

Keempat, mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genosida warga Palestina.

Kelima, mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan genocide Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.

Keenam, mengecam Organisasi Kerjasama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab yang cenderung lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.

Baca Juga:  Abu Obeida: Netanyahu Pilih Bunuh Pasukannya daripada Ambil Kesepakatan

Ketujuh, mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel-Palestina.

Kedelapan, meminta kepada Pemerintah Indonesia, agar tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genosida Israel.

Kesembilan, atas nama hak asasi manusia dan pesan agung Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan, serta aspek hubungan sejarah Indonesia dan Palestina, kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Baca Juga:  [POPULER MINA] Israel Kalah, Kurban, dan Beasiswa Timur Tengah

Kesepuluh, mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Arina Islami

Editor: Bahron Ansori