Imaam Yakhsyallah: Lima Hal yang Membuat Kita Untung

Kota Bharu, Malaysia, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur mengatakan, supaya tidak menjadi orang yang rugi, maka perhatikan lima hal yang pasti akan untung.

“Dalam surat Al-Ashr Allah berbicara ‘Sungguh, manusia berada dalam kerugian’. Supaya kita tidak menjadi orang yang rugi, maka kita harus perhatikan lima hal yang jika diamalkan akan membuat kita untung,” ujar Imaam dalam kajian di Kota Bharu, Malaysia pada Selasa (5/2).

Imaam mengatakan, pertama adalah perhatikan waktu. Asal dia disiplin, perhatian soal waktu ini dia beruntung. Negara-negara yang disebut maju sekarang itu adalah negara yang memperhatikan waktu, sangat disiplin.

“Karena waktu ini punya tiga karakter, pertama kalau dia sudah pergi tak bisa balik lagi. Kedua, waktu ini sangat berharga. Waktu bukan hanya time is money bukan, tetapi waktu ini lebih dari segala-galanya. Ketiga, waktu ini akan sangat bermanfaat, karena kehidupan ini adalah waktu. Hidup adalah waktu. Maka kalau kita ingin beruntung, perhatikan waktu,” kata Imaam.

Kedua, Allah menyatakan ‘kecuali orang-orang yang beriman’. Kalau kita beriman, semua amal tidak ada yang dibalas sama, pasti lebih. Allah tidak pernah membalas satu kebaikan dengan nilai yang sama.

“Nah ini kalau kita beriman kepada Allah. Mari kita beramal, semuanya dilandasi dengan Iman kepada Allah, tidak akan ada ruginya. Mesti akan untung. Maka umat islam yang beriman Allah nyatakan dalam QS. Al Mu’minun ayat satu, Qad aflahamal mu’minuun, sungguh beruntung orang yang beriman,” jelasnya.

Lebih lanjut Imaam menyatakan, ketiga adalah sholeh. Sholeh itu sesuatu yang sesuai, pas. Kalau sesuai pasti baik, jadi bekerjalah sesuai dengan apa yang menjadi profesinya.

“Kita ini kerja kadang tidak profesional, kebulak-balik akhirnya mesti rugi. Karena tidak sesuai, maka hendaknya bekerja sesuai dengan kapasitas kita. Menjadi seperti orang yang professional,” ujarnya.

Keempat yaitu, kalau ingin untung harus benar (haq), dan dilakukan dengan kesabaran. Pekerjaan ini harus yang benar, dan harus dilakukan dengan sabar.

“Jadi pekerjaan harus haq, haq itu benar menurut Allah. Pekerjaan kita harus benar menurut Allah, mungkin bisa benar menurut manusia tapi tidak menurut Allah. Jadi kalau untung benar menurut Allah, memang harus sabar. Untuk menegakkan kebenaran memang dibutuhkan kesabaran,” ucapnya.

Terakhir, yang kelima Imaam mengatakan, kerja sama. Saling ukhuwah dan membangun networking.

“Mari kita mulai kerja sama, walau pun kecil mari kita mulai kerja sama. Israel itu hidupnya hasil dari kerja sama konglomerat Yahudi-yahudi di luar, mereka disubsidi. Yahudi yang kecil saja bisa, apalagi kita yang muslim, tinggal kita, percaya ngga kita dengan Allah dan kemampuan diri kita sendiri,” ujar Imaam.

Imaam mengajak umat muslim agar disiplin, memperhatikan waktu, punya kepercayaan yang kuat, kemudian beramal yang benar, solid, haq dan sabar serta ingat waktu. InsyaAllah Muslim tidak akan rugi. (L/Ais/K03/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.