INDONESIA SIAP JALIN KERJASAMA DENGAN PEMERINTAH PALESTINA BERSATU

marty nJakarta, 13 Sya’ban 1435/11 Juni 2014 (MINA) – menyambut baik terbentuknya pemerintahan persatuan Palestina hasil rekonsilisasi Hamas-Fatah dan menyatakan siap bekerja sama untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Palestina.

“Indonesia menyambut baik terbentuknya Kabinet Persatuan Palestina pada 2 Juni 2014. Dengan perkembangan yang menggembirakan tersebut, Indonesia mengharapkan agar persatuan tersebut dapat mempermudah upaya-upaya pemerintah Palestina untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Pemerintah Indonesia juga siap bekerja sama dengan Pemerintah Persatuan Palestina untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat kedua bangsa,” rilis kementerian luar negeri Indonesia dalam statemen resminya, Selasa.

“Menyusul terbentuknya Kabinet Persatuan di Palestina, Indonesia mendukung pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan presiden di Palestina. Hal ini juga akan semakin mengokohkan posisi Palestina di antara bangsa-bangsa di dunia,” paparnya lagi.

Baca Juga:  Dijegal Irak, Timnas Indonesia U-23 Masih Berpeluang Ikut Olimpiade di Paris

Pemerintahan baru Palestina hasil rekonsiliasi diumumkan oleh Presiden Mahmoud Abbas, di Ramallah Senin (2/6). Perdana Menteri Rami Hamdallah dipercaya memimpin 18 menteri dipemerintahan baru tersebut.

Komposisi pemerintahan baru tersebut terdiri atas Perdana Menteri, 2 wakil perdana menteri, 14 kementrian dan seorang sekretaris perdana menteri setingkat Menteri.Koresponden Miraj Islamic News Agency (MINA) Nur Ikhwan Abadi melaporkan langsung dari Gaza.

Ada beberapa posisi menteri dijabat rangkap oleh satu orang, seperti perdana menteri dan menteri dalam negeri dijabat oleh Rami hamdalah. Dua wakil perdana menteri juga merangkap menteri, masing masing menteri kebudayaan dan menteri ekonomi.

Dalam pidato nya didepan para menteri baru Presiden Palestine Mahmoud Abbas menyatakan bahwa kereta rekonsiliasi sudah bergerak dan tidak akan ada satupun yang mampu menghentikannya.

Baca Juga:  Takluk dari Irak 2-1, Indonesia Gagal Rebut Juara 3 Piala Asia U-23 di Qatar

Sementara itu, masalah yang masih sempat mengemuka dalam detik-detik terakhir pengumuman kabinet tersebut, dihapusnya menteri urusan tahanan pada kabinet itu. Namun, Mahmoud Abbas menyatakan akan tetap berkomitmen memperjuangkan hak-hak para tahanan.

“Kami komitmen terhadap urusan tahanan, penanganan dan penjagaan hak hak mereka. Kami juga akan selalu memantau kondisi mereka melalui berbagai forum” kata Abbas.

“Kami tidak tertarik tawaran dari Israel, kami hanya menginginkan perdamaian dan pembicaraan damai,” tambahnya

Lebih lanjut, Abbas juga menyatakan perlawanan rakyat Palestina akan tetap berlanjut. Penjajah Israel akan menerima balasan dari apa yang telah mereka lakukan terhadap rakyat Palestina.

“Israel selalu menjegal rekonsiliasi ini dengan menawarkan berbagai imbalan. Tapi kami meliihat kampanye mereka telah gagal” tegasnya

Baca Juga:  Takluk dari Irak 2-1, Indonesia Gagal Rebut Juara 3 Piala Asia U-23 di Qatar

Sementara itu di jalur Gaza, mantan Perdana Menteri Ismail Haniya turut memantau bersama tokoh Gaza lainnya seperti Musa Abu Marzuk, Azam Al Ahmad serta Mustafa Barghuti dan beberapa pejabat lainnya. (L/P04/R2)

 

Mi’RAJ Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Widi Kusnadi

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0