INTELIJEN MESIR: PERBATASAN RAFAH DIBUKA UNTUK JAMAAH HAJI PALESTINA

Gaza City, 21 Dzulqa’idah 1434/27 September 2013 (MINA) – Wakil Kepala Intelijen Mesir menekankan pada panggilan telepon dengan Perdana Menteri Palestina di Jalur Gaza, Ismail Haniyah, Rabu malam (25/9), bahwa Mesir akan meringankan langkah perjalanan bagi jamaah haji Palestina dan para staf misi yang akan mengatur perjalanan.

Para jamaah Palestina akan melakukan perjalanan ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji pada 2 Oktober 2013 mendatang.

Dia menambahkan, Mesir akan membuka perbatasan pada Sabtu, Ahad, dan Senin depan, lapor kantor berita berbasis di Gaza, Al-Ray yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).

Sumber-sumber keamanan Mesir memberikan konfirmasi kepada PM Haniyah bahwa Mesir tidak pernah berubah untuk terus melakukan kampanye ‘keamanan’ di perbatasan Mesir- Jalur Gaza dengan menutup Rafah dan menghancurkan terowongan yang menjadi jalur baha-bahan pokok untuk menghidupi sekitar 1,8 juta penduduk Gaza.

Pemerintah Palestina menunjukkan bahwa krisis kemanusiaan benar-benra terjadi sebagai akibat dari eskalasi blokade terhadap warga sipil di Jalur Gaza, memperingatkan masyarakat internasional atas dampak buruk yang tidak dapat diperbaiki jika blokade berlanjut.

Setelah Hamas memenangkan pemilu pada 2006, sejak Juni 2007, Israel telah memperketat blokade jalur darat dan laut untuk mengisolasi Jalur Gaza dari akses keluar masuk menuju Tepi Barat, termasuk kota Al-Quds di mana Masjid Al-Aqsha berada, dan negara-negara lain di seluruh dunia.

Sementara perbatasan Rafah adalah satu-satunya pintu penyeberangan melalui darat yang tidak dikontrol oleh Israel. Melalui pintu perbatasan inilah warga Gaza dapat terhubung dengan dunia luar. Namun, perbatasan Rafah hanya menjadi jalur perlintasan orang untuk keluar masuk Gaza-Mesir.

Rakyat Palestina di Jalur Gaza terpaksa menggunakan terowongan sebagai satu-satunya urat nadi untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka akibat blokade Israel tersebut.

Bencana kemanusiaan semakin jelas menjulang setelah militer Mesir menghancurkan atau menutup ratusan terowongan bawah tanah yang berbatasan langsung dengan Gaza.

Kerusuhan internal di Mesir baru-baru ini, semakin memperburuk krisis di Jalur Gaza, di mana militer Mesir berusaha untuk menghancurkan seluruh terowongan dengan alasan ‘keamanan’ di semenanjung Sinai.

Setelah penutupan gerbang Rafah dan penghancuran terowongan antara Jalur Gaza dan Mesir, blokade Israel terhadap daerah kantong Palestina itu telah menyebabkan kerugian ekonomi yang besar dan sangat mempengaruhi kehidupan di Jalur Gaza.(T/P02/R2).

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0