IPB TAWARKAN INOVASI UNTUK KEMAKMURAN BANGSA

Situasi IPB Investment Summit 2015 Foto: Chamid/MINA
Situasi Investment Summit 2015 Foto: Chamid/MINA

Jakarta, 19 Dzul Qa’dah 1436/3 September 2015 (MINA)- Rektor Institut Pertaniann Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto mengatakan, pihaknya  menawarkan inovasi hasil kaya mahasiswanya kepada investor dan pengusaha secara komersial untuk kemanfaatan bersama dan kemakamuran bangsa.

“IPB sebagai perguruan tingggi penghasil inovator terbesar di Indonesia, hingga tahun 2014 jumlahnya sudah mencapai 290 penemuan yang sudah dipatenkan,” kata saat membuka acara IPB Investment Summit di , Jakarta, Kamis (3/9).

Empat kelompok inovasi yang ditawarkan adalah makanan, biomedis, pakan dan pupuk hayati, mesin dan bioenergi.

Herry mengatakan, pihaknya berkomitmen dan berkeinginan kuat agar inovasi yang dimiliki oleh inovator IPB dapat diaplikasikan dan digunakan seluas-luasnya oleh masyarakat.

“Sejak tahun 2003 IPB telah mendirikan PT Bogor Life Science dan Technology (BLST) sebagai holding company satuan komersial IPB,” ujar Herry.

Selama periode 2008-2014, sebanyak 278 jenis produk atau 38,56 persen dari 721 produk telah dipilih oleh Business Innovation Center (BIC) sebagai peluang paling prospektif hasil inovasi dari putra-putri Indonesia.

Selain inovasi berbasis paten, IPB juga telah memasarkan benih komersial varietas tanaman, termasuk pepaya Callina dikenal sebagai Pepaya California, cabai CH3, dan 3S padi

IPB Investment Summit merupakan kegiatan pertemuan potensial investor atau pengusaha dengan IPB yang berkaitan dengan hasil penelitian yang siap digunakan secara komersial.

Kegiatan IPB Investment Summit kerjasama antara IPB dengan Himpunan (HA-IPB) dalam rangka menyambut hari ulangtahun ke-52 IPB. Acara yang dihadiri oleh sekitar 300 investor dari berbagai bidang . (L/P010/R05/R03)

Mi’raj Islamic News Agecny (MINA)

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0