IRAN SIAP BANTU SELESAIKAN MASALAH MUSLIM MYANMAR

(Foto: Press Tv)
(Foto: Press Tv)

Taheran, 25 Ramadhan 1435/ 23 Juli 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri ,Mohammad Javad Zarif menyatakan kesiapan negaranya untuk berkontribusi menyelesaikan masalah yang dihadapi umat Islam di .

Dalam pertemuan dengan Duta Besar baru Myanmar ke Teheran U Aung Soe Khin Senin (21/7), Zarif mengatakan Iran prihatin dengan kondisi umat Islam di Myanmar dan siap untuk memecahkan masalah mereka dengan  bekerja sama dengan pemerintah Myanmar, seperti dilaporkan Rohingya News Agency dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Rabu.

Dia menekankan pentingnya peningkatan hubungan bilateral di bidang ekonomi, budaya, sosial dan memperkuat kerjasama regional, terutama dengan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Muslim Rohingya di Myanmar mencapai sekitar lima persen dari total penduduk negara itu (60 juta). Mereka telah dianiaya dan menghadapi penyiksaan sejak kemerdekaan negara itu, 1948.

PBB mengakui Muslim Rohingya yang tinggal di Myanmar sebagai salah satu komunitas yang paling teraniaya di dunia.

Kepada Zarif,diplomat Myanmar mengatakan negaranya menyambut baik investasi perusahaan-perusahaan Iran di Myanmar. Myanmar mendukung keanggotaan Iran dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara dan akan berkonsultasi dengan negara-negara anggota lainnya sehingga perjanjian akan ditandatangani secepat mungkin, tambahnya.

Myanmar memegang jabatan sebagai presiden bergilir ASEAN tahun 2014 untuk pertama kalinya setelah bergabung dalam organisasi itu.
ASEAN adalah organisasi politik dan ekonomi dari sepuluh negara yang terletak di Asia Tenggara. Didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967, oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Keanggotaan telah diperluas dengan bergabungnya Brunei, Myanmar, Kamboja, Laos dan Vietnam. (T/P010/P04)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Admin

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0