Kabul, MINA – Kelompok Islamic State (ISIS) mengklaimmelakukan serangan roket di bandara Kabul pada Senin (30/8), ketika pasukan AS bergegas menyelesaikan penarikan mereka dari Afghanistan.
Presiden Joe Biden telah menetapkan batas waktu hingga Selasa (31/8) untuk menarik semua pasukan AS dari Afghanistan, mengakhiri konflik militer terpanjang negaranya yang dimulai sebagai pembalasan atas serangan 11 September, The New Arab melaporkan.
Kembalinya Taliban mengambil kembali kekuasaan dua pekan lalu, memicu eksodus orang-orang yang ketakutan denan berusaha mengikuti penerbangan evakuasi pimpinan AS.
Penerbangan-penerbangan itu, yang telah membawa lebih dari 122.000 orang keluar dari bandara Kabul, secara resmi akan berakhir pada Selasa (31/8), ketika ribuan tentara Amerika terakhir ditarik.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Pasukan AS sekarang fokus untuk menerbangkan diri mereka sendiri dan diplomat Amerika keluar dengan selamat.
Kelompok ISIS-Khorasan, saingan Taliban, merupakan ancaman terbesar bagi penarikan itu, setelah melakukan bom bunuh diri di luar bandara akhir pekan lalu yang merenggut lebih dari 100 nyawa, termasuk 13 tentara AS.
Kemudian pada hari Senin, mereka mengklaim telah menembakkan enam roket ke bandara. Seorang pejabat Taliban mengatakan serangan itu dicegat oleh sistem pertahanan rudal bandara.
Sementara itu Amerika Serikat mengatakan telah melakukan serangan udara pada Ahad malam di Kabul, menargetkan bom mobil yang disiapkan ISIS.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Gedung Putih mengkonfirmasi telah terjadi serangan roket yang diarahkan ke bandara, tetapi mengatakan bahwa operasi pengangkutan udara di sana “tidak terganggu”. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam