Israel akan Kenakan Pajak Properti Gereja di Yerusalem, Pemimpin Kristen Marah

Gereja Katolik di Yerusalem. (Foto: Crossroads Initiative)

Amman, MINA – Para pemimpin Kristen dan Katolik bereaksi marah atas berita tentang upaya untuk mengenakan pajak kota terhadap properti gereja di Yerusalem, yang sebelumnya bebas pajak.

Menurut sebuah laporan dari AFP, Walikota Yerusalem Nir Barkat telah memutuskan untuk mengubah sebuah kebijakan yang diterapkan pada gereja-gereja di Yerusalem sejak tahun 1967.

Laporan itu mengatakan, Kota Yerusalem menuntut agar gereja dan institusi internasional membayar pajak kota atas properti yang mereka miliki.

Dari kebijakan baru itu, pemerintah kota diperkirakan akan meraup pajak sebesar 650 juta shekel (US$ 191 juta) dari gereja-gereja dan badan-badan internasional.

Baca Juga:  Mesir Peringatkan Israel Jika Serang Rafah

Sebelumnya, lembaga-lembaga itu dibebaskan dari membayar pajak.

Rif’at Bader, Direktur Pusat Studi dan Media Katolik di Amman, Yordania mengatakan kepada Arab News, permasalahan itu bukanlah hal baru, tapi waktu dari kebijakan itu bernuansa politik, bukan ekonomi.

“Ini terjadi setelah gereja-gereja di Yerusalem mengambil sikap yang kuat melawan pernyataan Presiden Amerika Serikat tentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan setelah mereka menolak untuk bertemu dengan Wakil Presiden Mike Pence,” katanya. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.