Tepi Barat, MINA – Pasukan penjajah Israel kembali meningkatkan agresinya di wilayah pendudukan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, Senin (23/6). Puluhan warga Palestina diculik dalam serangkaian penggerebekan dan operasi pembongkaran yang meluas, terutama di kamp pengungsi Nur Shams, Tulkarm.
Menurut laporan Al Jazeera, sebelas warga Palestina diculik di Hebron dan mengalami pemukulan brutal. Pasukan penjajah Israel juga menggeledah dan merusak rumah-rumah warga, serta mendirikan pos pemeriksaan militer di pintu masuk kota, desa, dan kamp pengungsi.
Di wilayah Ramallah dan al-Bireh, sebelas warga Palestina lainnya ditangkap, termasuk seorang ayah dan anaknya, dua bersaudara, serta seorang anak laki-laki. Di kota Qalqilya, tiga pemuda juga ditangkap setelah rumah mereka digeledah.
Operasi militer turut menyasar desa Far’ata, Salfit, dan Beit Liqya. Di Nur Shams, pasukan Israel menghancurkan sejumlah bangunan, termasuk rumah kaca, sementara kendaraan berat militer merusak infrastruktur desa.
Baca Juga: Netanyahu Larang Menterinya Berkomentar soal Gencatan Senjata dengan Iran
Di kota Yerusalem, tentara penjajah Israel menghancurkan tembok di Beit Hanina dan menggerebek rumah warga di lingkungan At-Tur. Pasukan juga menerobos ke dalam di kompleks Masjid Al-Aqsa, merusak bagian dalamnya dan menahan empat penjaga masjid.
Penutupan Masjid Al-Aqsa pun masih berlanjut untuk hari kedua berturut-turut. Otoritas Israel melarang jamaah Muslim masuk ke dalam masjid dan melaksanakan shalat di halamannya.
Sejak 7 Oktober 2023, kekerasan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur terus meningkat, menyebabkan setidaknya 980 warga Palestina gugur, sekitar 7.000 luka-luka dan lebih dari 17.500 ditahan, menurut data yang dikutip Al Jazeera. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Tahanan Palestina Dilarang Dapatkan Akses Hukum