Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL PANGGIL DUBES SWEDIA TERKAIT NEGARA PALESTINA

Rudi Hendrik - Ahad, 5 Oktober 2014 - 22:25 WIB

Ahad, 5 Oktober 2014 - 22:25 WIB

544 Views

STEFAN-LOFVEN2
Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven (Foto: Anders Lowdin)

Yerusalem, 11 Dzulhijjah 1435/5 Oktober 2014 (MINA) – Israel memanggil Duta Besar Swedia untuk memprotes rencana Swedia mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, Duta Besar Swedia telah dipanggil untuk pertemuan hari Senin nanti, setelah Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven mengumumkan niatnya untuk mengakui Palestina, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengatakan Sabtu malam (4/10), pengumuman Lofven “disayangkan”, menurut harian Israel Yediot Aharonot.

“Perdana Menteri Lofven perlu memahami, tidak ada pernyataan atau tindakan oleh pihak luar yang dapat menjadi pengganti negosiasi langsung antara kedua pihak (Palestina-Israel),” kata kantor Liberman dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”

Pada hari Jumat, Lofven yang baru terpilih sebagai Perdana Menteri Swedia mengatakan, dia akan mengakui Palestina sebagai sebuah negara, yang akan membuatnya menjadi negara Uni Eropa pertama yang mengambil langkah itu.

”Konflik antara Israel dan Palestina hanya dapat diselesaikan dengan solusi dua negara, dinegosiasikan sesuai dengan hukum internasional,” kata Lofven dalam pidato pertama di Parlemen, Jumat,  di mana ia menyampaikan kebijakan-kebijakan luar negeri pemerintahnya yang banyak berbeda dengan pemerintahan sebelumnya, termasuk dalam soal Palestina.

”Sebuah solusi dua negara membutuhkan saling pengakuan dan keinginan untuk hidup berdampingan secara damai. Karena itu Swedia mengakui Negara Palestina,” katanya.

Sejumlah negara-negara Eropa – termasuk Hungaria, Polandia dan Slovakia – telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Mereka melakukannya, sebelum bergabung dengan Uni Eropa.

Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza

Pada akhir 2012, Palestina diberikan status pengamat non-anggota di PBB.

Palestina terus menuntut pembentukan sebuah negara merdeka di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dengan Yerusalem Timur yang saat ini diduduki oleh Israel sebagai ibukotanya. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat

Rekomendasi untuk Anda