Jihad Islam: Darah para Syuhada Perkuat Tekad Pejuang Palestina

Ribuan warga Palestina mengiringi pemakaman Mohammad Abu Kishek dan Mohammad Hirzalla di Nablus, Tepi Barat, Kamis, 24 November 2022. (Foto: Wafa)

Gaza, MINA – Gerakan perlawanan Jihad Islam di Gaza telah bereaksi terhadap kematian dua pemuda Palestina yang meninggal karena luka-lukanya, setelah mereka ditembak oleh pasukan Israel dalam insiden terpisah di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki.

Jihad Islam menyatakan bahwa darah para semakin mengokohkan pejuang perlawanan untuk membebaskan tanah yang diduduki.

“Darah murni para syuhada kami, yang ditumpahkan untuk mempertahankan tanah dan kesucian kami, akan memastikan kemenangan akhir yang layak untuk pengorbanan rakyat kami, dan memperkuat tekad para pejuang perlawanan untuk melanjutkan revolusi mereka hingga pembebasan [wilayah pendudukan],” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, Press TV melaporkan.

Gerakan Jihad Islam akhirnya menyampaikan belasungkawa yang tulus atas kematian kedua pemuda Palestina itu kepada keluarga mereka dan seluruh bangsa Palestina.

Mohammad Abu Kishek dinyatakan meninggal oleh Kementerian Kesehatan Palestina pada Rabu malam (23/11), kurang dari 24 jam setelah pria berusia 22 tahun itu ditembak di perut oleh pasukan Israel dalam penggerebekan pada Selasa malam.

Mohammad Hirzallah, seorang pejuang berusia 30 tahun anggota Lions ‘Den, meninggal karena luka yang dideritanya setelah ditembak oleh tentara Israel di kepala pada bulan Juli, saat terlibat dalam konfrontasi dengan pasukan Israel di Nablus.

Hirzallah bertempur bersama dua pemimpin terkenal dari Lions ‘Den, ketika dia menderita luka tembak. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.