Kabur dan Dibunuhnya Tahanan Mahasiswa Islam India Dicurigai Rekayasa

Bhopal, , 2 Safar 1438/2 November 2016 (MINA) – Peristiwa kaburnya sejumlah tahanan dari penjara berkeamanan tinggi di Bhopal, Negara Bagian Madhya Pradesh, India, yang diduga sebagai anggota Islam India, dicurigai adalah rekayasa polisi.

Perwez Alam, pengacara yang mewakili tujuh dari delapan tahanan kabur yang tewas ditembak polisi pada Senin, mengatakan bahwa itu adalah “pembunuhan berdarah dingin”.

Ia meyakini bahwa penjebolan penjara dan insiden mematikan setelahnya, dipentaskan oleh otoritas.

“Ini adalah pertempuran palsu, pembunuhan berdarah dingin. Pembunuhan yang direncanakan dan saya yakin mereka tidak melarikan diri dari penjara, tetapi mereka dibuat untuk melarikan diri oleh polisi,” kata Perwez Alam, Selasa (1/11) kepada Al Jazeera yang dikutip MINA.

Padahal, menurutnya, penjara tersebut bersertifikat ISO yang artinya adalah berteknologi tinggi dan kamera CCTV dipasang di setiap sudut bangunan penjara.

Sementara para pemimpin oposisi dan aktivis mengatakan, pertempuran antara narapidana dan pasukan keamanan, kemungkinan “dipalsukan”.

Hari Senin, kepolisian Bhopal menembak mati delapan tahanan yang disebut kabur di pinggiran kota, 15km dari penjara. Mereka disebut sebagai anggota SIMI, gerakan mahasiswa Muslim yang dilarang oleh pemerintah India.

Para tahanan dituduh telah membunuh seorang polisi penjaga lalu melarikan diri dari Pusat Penjara Bhopal dengan menggunakan sendok, piring dan seprai. Para tahanan kemudian memanjat dinding penjara.

Inspektur Jenderal Polisi Bhopal, Yogesh Choudhary, awalnya mengatakan bahwa para tahanan yang kabur tidak bersenjata, tapi mereka tewas setelah menolak untuk dikembalikan ke tahanan.

Choudhary kemudian mengubah peernyataannya dengan mengatakan kepada wartawan bahwa para tahanan memiliki senjata dan baku tembak terjadi dalam operasi pengejaran.

Di dalam rekaman video yang tersebar luas secara daring, senjata baru yang tergeletak di samping mayat tahanan, memicu keraguan di beberapa kalangan tentang kejadian versi polisi.

“Video yang telah muncul di ruang publik menimbulkan pertanyaan yang sangat mengganggu, apakah pertempuran itu asli atau palsu,” kata Pemimpin Partai Kongres Nasional India Manish Tewari kepada Indian Express. (T/P001/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.