Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapal Perang Rusia Akan Bergabung Latihan dengan China dan Afrika Selatan

siti aisyah - Selasa, 24 Januari 2023 - 10:36 WIB

Selasa, 24 Januari 2023 - 10:36 WIB

10 Views ㅤ

Moskow, MINA – Kapal perang Rusia yang dipersenjatai dengan senjata jelajah hipersonik akan mengambil bagian dalam latihan dengan angkatan laut China dan Afrika Selatan pada bulan Februari mendatang.

Dikutip dari laman kantor berita Rusia TASS pada Selasa (24/1) bahwa laporan itu penyebutan resmi pertama tentang partisipasi fregat Rusia Laksamana Armada Uni Soviet Gorshkov.

Fregat dipersenjatai dengan rudal Zircon, yang terbang dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara dan memiliki jangkauan lebih dari 1.000 km (620 mil).

Rudal-rudal tersebut menjadi inti dari persenjataan hipersonik Rusia, bersama dengan kendaraan luncur Avangard yang memasuki tugas tempur pada tahun 2019.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

“‘Admiral Gorshkov akan pergi ke titik dukungan logistik di Tartus Suriah, dan kemudian mengambil bagian dalam latihan angkatan laut bersama dengan angkatan laut China dan Afrika Selatan,” kata TASS dalam laporannya, mengutip sumber pertahanan yang tidak disebutkan namanya.

Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan mengatakan, latihan akan berlangsung dari 17-26 Februari di dekat kota pelabuhan Durban dan Richards Bay di pantai timur Afrika Selatan.

Tujuan latihan bersama itu untuk memperkuat hubungan yang sudah berkembang antara Afrika Selatan, Rusia dan China.

Latihan itu akan menjadi yang kedua melibatkan tiga negara di Afrika Selatan, setelah latihan pada 2019.

Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal

Gorshkov mengadakan latihan di Laut Norwegia awal bulan ini setelah Presiden Vladimir Putin mengirimnya ke Samudra Atlantik sebagai sinyal ke Barat bahwa Rusia tidak akan mundur atas perang di Ukraina.

Putin sebelumnya mengatakan fregat dan misil Zircon-nya “tidak memiliki analog di dunia”.

Rusia, AS, dan China sedang berlomba untuk mengembangkan senjata hipersonik, yang dipandang sebagai cara mendapatkan keunggulan atas musuh mana pun karena kecepatan dan kemampuan manuvernya, fitur yang membuatnya lebih sulit dideteksi. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Timur Tengah
Eropa
Internasional