Damaskus, MINA – Pengungsi Palestina Hajja Um Ayman al-Sawalmeh, 65, menyuarakan keprihatinan atas kenaikan harga air yang belum pernah terjadi sebelumnya di kamp pengungsi Palestina Khan Dannoun di Damaskus.
Berbicara kepada wartawan PIC, Hajja Um Ayman mengatakan, kondisi kehidupan yang sulit di pengungsian tidak dapat menanggung kenaikan harga baru, PIC melaporkan, Selasa (13/12).
Sementara itu, aktivis lokal Muhammad Tarmah mengatakan harga air minum melonjak drastis, mencapai SYP 10.000 untuk 1.000 liter, dengan tingkat kemiskinan 80% di kamp tersebut sangat mengkhawatirkan.
Kamp pengungsi menderita kekurangan layanan dasar termasuk listrik, dan kebutuhan manusia lainnya, kata Tarmah.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Dia mengungkapkan, air mencapai rumah hanya setiap hampir dua jam per dua pekan, mengatakan bahwa ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga pengungsi.
Tarmah meminta UNRWA dan otoritas terkait segera turun tangan guna meringankan penderitaan sehari-hari para pengungsi.
Kamp Khan Dunoun, yang terletak 23 km selatan Damaskus, secara resmi didirikan pada 1950-1951 di atas lahan seluas 0,03 kilometer persegi. Kamp itu adalah rumah bagi 12.000 pengungsi Palestina dari desa-desa di Palestina utara.
Seperti di daerah lain di Suriah, pengungsian, pengangguran, inflasi, dan risiko perlindungan menjadi perhatian utama yang dimiliki oleh pengungsi Palestina dan warga Suriah. (T/R7/P1)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina