Ketua DPR Minta Nilai Tukar Rupiah Tetap Terjaga

Jakarta, MINA – RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah agar menjaga nilai tukar rupiah, karena fluktuasi rupiah selalu berdampak pada perekonomian nasional.

“DPR mengingatkan kepada pemerintah untuk mengantisipasi dampak fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika sehingga Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan perlu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah agar tidak berdampak buruk terhadap perekonomian kita,” katanya dalam pidato pembukaan Masa Sidang V 2017-2018 pada Rapat Paripurna DPR, Jumat (18/5/2018).

Pada Rapat Paripurna DPR tidak hanya fokus kepada , namun juga fokus pada pembicaraan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 beserta rencana kerja pemerintah 2019 mendatang.

Dalam Rapat Paripurna tersebut, pemerintah yang diwakili Menteri Keuangan DR. Sri Mulyani menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal sebagai pedoman penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2019. Untuk itu, Komisi-komisi dan Badan Anggaran DPR agar menyimak Pokok-pokok Pikiran Pemerintah itu sebagai bahan pembahasan.

Selain soal perekonomian, Ketua DPR juga menyerukan DPR melakukan pengawasan terhadap pemerintah selama bulan suci Ramadhan dan jelang Idul Fitri tahun ini. Kesiapan penyediaan sembilan bahan pokok (sembako), kesiapan sarana jalan dan transportasi mudik, ketersediaan bahan bakar minyak dan gas, serta pasokan listrik. Sektor ini begitu krusial selama Ramadhan dan Idul Fitri.

“Untuk itu, kami meminta kepada komisi-komisi terkait, melakukan kunjungan spesifik ke pasar-pasar tradisional, mengecek langsung kesiapan bandar udara, stasiun, terminal, pelabuhan, serta jalan tol. Pelayanan kepada masyarakat selama bulan puasa dan lebaran hendaknya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Kami tidak menginginkan karena kelalaian dan ketidaksiapan pemerintah, lalu menyebabkan terganggunya kehidmatan masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa serta lebaran Idul Fitri,” katanya.

Di samping itu, ia menyinggung pula persiapan Pilkada serentak yang akan berlangsung pada 27 Juni 2018. Pemerintah dan KPU dihimbau agar mempersiapkan pelaksanaan Pilkada tersebut dengan sebaik-baiknya.

Ia juga meminta koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi potensi kerusuhan, baik pada waktu pencoblosan maupun setelah penetapan hasil Pilkada.

“Kita semua berharap agar Pilkada serentak 2018 lebih berkualitas, jauh dari politik uang dan politik identitas yang berbau SARA, sehingga dapat melahirkan pemimpin daerah yang kredibel, bersih dari korupsi, serta mampu membawa kemajuan bagi daerahnya. Sementara kemajuan daerah adalah pintu bagi terciptanya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambahnya. (R/R10/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0