KH Nurul Badruttamam: Empat Strategi Dakwah di Era Digital

Jakarta, MINA – Sekretaris Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (), mengatakan, saat ini para juru dakwah harus menyadari bahwa dunia maya di era digital sudah menjadi ladang baru dalam berdakwah.

“Hal ini berdasarkan fakta bahwa masyarakat khususnya di Indonesia, sudah banyak beraktivitas secara digital dan memanfaatkan media sosial sebagai lahan berinteraksi dengan orang lain,” kata Kiai Nurul saat menjadi pembicara ‘Serap Aspirasi Tokoh/Ulama/Pimpinan Ormas Pemuda Kepemudaan Islam’ yang diselenggarakan oleh Direktorat Penerangan Islam Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, di Jakarta, Selasa (12/4).

“Di era digital ini, 70 persen lebih masyarakat Indonesia telah menjadi pengguna internet, dan 60 persen lebih masyarakat Indonesia menjadi pengguna media sosial. Tentu ini adalah ladang dakwah yang harus dirambah oleh juru dakwah,” imbuhnya.

Menurutnya, diperlukan strategi yang tepat dalam berdakwah di media sosial sehingga hasilnya pun bisa maksimal.

Ia pun menyebut, empat strategi yang bisa digunakan dalam berdakwah di era digital khususnya oleh kalangan muda atau organisasi kepemudaan sebagai segmen kalangan yang paling banyak menggunakan media sosial.

Strategi pertama, adalah dengan memproduksi konten-konten dakwah yang bermanfaat dan menunjukkan Islam yang damai. Kalangan pemuda tidak boleh hanya menjadi penikmat, penonton, dan penyebar konten-konten media sosial, namun harus mampu memproduksi konten positif untuk berdakwah.

“Kedua, konten haruslah menarik. Kemasan konten menjadi hal yang penting. Seberapa bagus pun isi konten, kalau tidak dikemas dengan menarik, pasti orang tak akan membaca atau melihatnya,” jelas Kiai Nurul.

Selanjutnya strategi yang ketiga adalah kesesuaian dakwah dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi.

Menurutnya, aktivitas dakwah haruslah responsif, memperhatikan isu-isu terkini yang sedang tren, dan harus konsisten dalam membuat konten-konten dakwah.

Adapun strategi yang terakhir menurutnya adalah sinergi antar komunitas atau ormas untuk membentuk para juru dakwah yang berstandar.

“Harus ada dai atau juru dakwah yang berstandar di ormas, ormas akan menjadi guarantor (pemberi garansi) para dainya. Juga sinergi antar ormas untuk saling menguatkan dalam bingkai NKRI,” katanya. (R/R4/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.