Korban Tewas di Ghouta Timur Lebih 470 Orang, PBB Tunda Voting

lustrasi: pengeboman udara pasukan Pemerintah Suriah di Ghouta Timur. (Foto: dok. AA)

PBB, New York, INA – Meningkatnya jumlah korban tewas di Ghouta Timur yang dikuasai oposisi Suriah menjadi lebih dari 470 jiwa, akibat serangan militer pemerintah dibantu Rusia, membuat menunda voting (pemungutan suara) untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Suriah.

Pemungutan suara yang dijadwalkan Jumat sore waktu New York, Amerika Serikat, ditunda hingga hari Sabtu (24/2).

Kuwait, Presiden Dewan Keamanan PBB bulan ini, sedang berusaha bersama negara anggota lainnya meloloskan sebuah rancangan resolusi yang meminta gencatan senjata 30 hari di seluruh wilayah Suriah.

Editor Al Jazeera James Bays melaporkan dari Markas Besar PBB Jumat malam, penundaan  terjadi karena adanya ketidaksepakatan antara Rusia dan anggota Dewan Keamanan lainnya mengenai versi resolusi terbaru.

Lembaga pemantau khusus Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan, lebih dari 470 orang, termasuk 150 anak-anak, telah terbunuh di pinggiran kota Damaskus itu sejak hari Ahad (18/2).

SOHR juga menghitung jumlah korban cedera mencapai 2.330 orang. Sementara puluhan orang lainnya hilang “di bawah reruntuhan.”

Pasukan Suriah yang didukung Rusia terus melakukan penyerangan udara dan artileri selama sepekan di daerah kantong oposisi tersebut, yang menampung sekitar 400.000 orang.

Ghouta Timur adalah wilayah oposisi terakhir yang tersisa di sebelah timur Damaskus dan dikepung oleh pasukan Presiden Suriah sejak tahun 2013. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.