Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kyai Ma’ruf Amin: Ramadhan Sebagai Momen Perekat Silaturahim dan Perkokoh Ukhuwah di Tengah Perbedaan

Rana Setiawan - Jumat, 8 Maret 2024 - 04:09 WIB

Jumat, 8 Maret 2024 - 04:09 WIB

9 Views

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin (covid-19.go.id)

Jakarta, MINA – Wakil Presiden (Wapres) RI K.H. Ma’ruf Amin, mengatakan bulan Ramadhan sebagai momentum perekat silaturahim dan memperkokoh ukhuwah di tengah berbagai perbedaan.

Ramadhan selalu menjadi momen yang pas untuk mempererat silaturahim kita, memperkokoh ukhuwah Islamiyah (persaudaraan antar umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan antarsesama), dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama umat manusia),” tutur kyai Ma’ruf pada acara Tarhib Ramadan 1445 H/2024 M Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) di Auditorium Setwapres, Jakarta Pusat, Kamis (7/3).

Bangsa Indonesia baru saja melewati gelaran pesta demokrasi Pemilu 2024. Dengan banyaknya kontestan pemilu dan masyarakat yang memilih, perbedaan pun menjadi sebuah keniscayaan.

Namun, perbedaan tersebut tidak boleh menjadi alasan retaknya tali persaudaraan antarumat muslim, antarmanusia, maupun antarbangsa. Oleh karena itu, momen mempererat rasa persaudaraan harus terus dimanfaatkan dengan baik, salah satunya pada bulan Ramadan.

Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, ukhuwah menjadi penting sebab merupakan modal utama dalam merajut persatuan yang akan membawa kemajuan bagi bangsa.

“Kuatnya tali persaudaraan menjadi modal yang sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia untuk terus bergerak maju, menghadapi aneka tantangan dan persoalan di antara beragam ketidakpastian,” imbuh Wapres.

Pada kesempatan yang sama, Wapres pun mengingatkan bahwa manusia tidak dapat mengetahui masa depan yang akan terjadi. Untuk itu, ia mengajak seluruh peserta Tarhib Ramadan yang hadir untuk memanfaatkan momentum bulan suci ini sebagai waktu yang tepat untuk bermunajat kepada Allah SWT seraya memohon pertolongan dan perlindungan-Nya untuk diri sendiri dan bangsa.

“Saya mengajak kita semua untuk menyelipkan dalam ibadah Ramadan kita, doa kepada Allah SWT untuk keselamatan dan kemajuan negara Indonesia tercinta,” imbau Wapres.

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

“Saya juga mengajak seluruh pejabat dan pegawai Sekretariat Wakil Presiden, agar memanfaatkan bulan Ramadan untuk melakukan perenungan yang positif, seraya memohon petunjuk dari Allah SWT, agar kita mampu untuk memahami diri, mengevaluasi seluruh kelebihan dan kekurangan kita, sehingga Setwapres menjadi lebih siap untuk maju bersama,” pungkasnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono WS, menyampaikan bahwa tema Tarhib Ramadan 1445 H yaitu “Setwapres Siap Maju Bersama Meraih Berkah Ramadan” selaras dengan semangat yang tengah digelorakan oleh keluarga besar Setwapres yaitu SIAP yang merupakan singkatan dari Sinergi, Inovatif, Akuntabel, Pro Aktif. Dimana, di dalamnya terdapat aspek pembinaan mental dan spiritual pegawai.

Oleh karena itu, Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman pun diharapkan mengambil peran dalam pembinaan ini, baik di bulan suci Ramadan maupun bulan-bulan setelahnya. Ia pun berharap tausiah yang didapatkan pada hari ini dapat menambah keimanan setiap pejabat dan pegawai di lingkungan Setwapres kepada Allah SWT.

“Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman diharapkan mampu mengambil peran selain pengelolaan masjid dan layanan ibadah jemaah,” ungkap Sapto.

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

“Semoga apa yang didapatkan hari ini dapat memberikan hikmah yang beragam kepada kita semua, khususnya dalam meningkatkan iman dan takwa kepada Allah,” tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, di dalam tausiahnya yang bertema “Puasaku Kok Gini-gini Aja, Mirip Kayak Jaman SD”, pendiri Pondok Pesantren Al Jauhari Garut K.H. Jujun Junaedi menjelaskan bahwa untuk memperbaiki kualitas puasa, setiap individu harus memiliki takwa terlebih dahulu.

Sementara takwa, lanjutnya, harus dipupuk semenjak dini dan dimulai dari kebiasaan rutin seperti berzikir dan bertadarus.

“Kalau puasa kita mau berkualitas, maka harus didasari takwa. Bukan baru mencari takwa,” ungkap Kiai Jujun.

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

Hati berdzikir pada allah. Allah menyuruh kita menyiapkan takwa sejak sekarang,” tandasnya.

Selain Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono dan pendiri Pondok Pesantren Al Jauhari Garut K.H. Jujun Junaedi, hadir dalam acara ini, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman Setwapres Robby Junia Prihana, para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden, Staf Khusus dan Tim Ahli Wakil Presiden, Jajaran Pengurus Dharma Wanita Persatuan Unit Pelaksana Sekretariat Wakil Presiden dan para pejabat/pegawai lainnya di lingkungan Setwapres, Kementerian Sekretariat Negara, dan Sekretariat kabinet. (R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045 

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Indonesia
Indonesia