Latih Siswa Berpikir Kritis, Sekolah Paradisa Cendikia Gelar PYP Exhibition

Salah satu siswa Paradisa Cendikia memaparkan hasil penelitiannya tentang Palestina. (Foto: Astuti/MINA)

Bekasi, MINA – Latih siswanya untuk berpikir kritis, Sekolah Paradisa Cendikia menggelar Primary Years Program (PYP) Exhibition di sekolah itu di Jatisampurna, Bekasi, Kamis (16/3).

PYP Exhibition ini merupakan acara puncak untuk PYP International Baccalaureate (IB) untuk sekolah-sekolah seluruh dunia.

Dalam PYP Exhibition ini, ada 26 siswa yang dibagi dalam 5 group berdasarkan tema yang mereka inginkan. Di antara tema yang di ambil adalah konflik antar agama, isu kemanusiaan di Palestina, lingkungan hidup dan energi terbarukan, perempuan, hingga kekerasan pada hewan.

Para siswa tampil dengan membuka exhibition yang berisi hasil penelitian dari tema yang diambil. Kemudian memaparkan hasil dari penelitian yang telah mereka lakukan kepada para pengunjung exhibition.

Baca Juga:  UAR Kembali Kirim Personil SAR Bencana Banjir Bandang Sumbar

“Sebenarnya ini bukan sekedar ujian tapi lebih memberikan kesempatan ke masing masing anak. Jadi mereka didengarkan suaranya kemudian diperhatikan pilihannya, sehingga apapun yang mereka lakukan mereka punya keinginan untuk melakukan sesuai yang mereka rencanakan,” ujar Kepala Sekolah Paradisa Cendikia Ramadhini.

“Mereka mulai awal sudah memiliki ide sendiri kemudian mencoba untuk mengembangkan ide itu dengan melakukan penelitian, kemudian mereka menemukan masalah dan mencari action supaya bisa menyelesaikan masalah,” katanya.

Ia menjelaskan, dalam proses ini para siswa didampingi guru-guru sebagai mentor, yang selain akademik tapi juga diniyah. Sehingga semua permasalahan yang mereka temukan dan solusinya itu landasannya Al Quran.

“Jadi mau tidak mau mereka akan mengkaji Al Quran bukan hanya sekedar ngaji, sehingga mereka bisa menemukan jawaban itu justru dari Al Quran,” kata Ramadhini.

Baca Juga:  JMSI Tolak RUU Penyiaran

Menurutnya, karena didengarkan suara dalam hal ini ide-idenya para siswa memiliki rasa memiliki dan antusias tinggi saat mengerjakan tugas projek yang diberikan.

Lebih lanjut Ramadhini mengatakan, Paradisa Cendikia ini merupakan sekolah yang masih sangat muda, baru menginjak tahun keenam.

Saat ini, Paradisa Cendikia sudah terakreditasi dengan hasil A, untuk kurikulum nasional. Di tahun yang sama, pada 2019 kurikulum internasionalnya di tahun yang sama juga terotorisasi IB Dunia.

“Kita sekolah internasional yang berbasis agama Islam jadi setiap yang kami lakukan dikuncinya pakai nilai Al Quran. Projek apapun kembalinya ke Quran,” tuturnya. (L/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf