Jakarta, 24 Jumadil Akhir 1437/3 April 2016 (MINA) – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemdes PDTT) mengungkapkan, masih ada 122 kabupataen yang masuk kelompok daerah tertinggal.
Dari 122 Kabupaten Daerah Tertinggal, 84,42 persen di antaranya atau setara dengan 103 kabupaten berada di kawasan timur Indonesia.
“Mayoritas daerah tersebut, berada di daerah perbatasan dan pulau terluar,” kata Suprayoga Hadi, Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (PDTU) Kemdes PDTT, dalam keterangan pers yang dilaporkan Info Publik yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (3/4).
Dia mengemukakan, ada empat hal yang menjadi kendala bagi daerah tertinggal. Pertama, berkaitan dengan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di perbatasan yang masih sangat minim.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Kedua, minimnya ketersediaan infrastruktur. Ketiga, Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum optimal, dan ketersedian layanan dasar yang masih sangat terbatas. Keempat, dalam konteks kelembagaan yang juga masih sangat kurang.
“Nah di sinilah yang akan menjadi acuan kita dalam mengentaskan daerah tertinggal ini,” tutur Suprayoga.
Suprayoga menjelaskan, anggaran yang akan digunakan untuk melakukan pembangunan dan pengembangan daerah tertentu tahun 2016 ini hanya Rp1 triliun, turun dari tahun 2015 senilai Rp1,5 triliun. Sebanyak 77 persen dari dana tersebut, akan digunakan untuk pembangunan di perbatasan dan pulau terluar.
“Memang ada tambahan dana untuk perbatasan dan pulau terluar tahun ini yakni Rp500 Miliar. Ini khusus untuk daerah perbatasan dan pulau terluar, karena kita sangat fokus di sini,” jelasnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Untuk pulau terluar lanjutnya, sebagian besar pembangunan berkaitan dengan infrastruktur jalan poros, dan sarana dasar. Tahun ini, jalan poros pulau yang akan dibangun ada di 10 kabupaten dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lima kabupaten.
Sebanyak 20 persen pembangunan kita memang ada di jalan poros. Kementerian juga memberikan bantuan berupa Reverse Osmosis atau alat penjernih air. “Karena, kawasan-kawasan tertinggal ini banyak yang kesulitan air bersih,” imbuhnya.
Untuk konteks laut, dikatakannya, Kemdes PDTT juga membangun infrastruktur laut, seperti memberikan bantuan kapal penumpang, kapal angkut barang dan pembangunan dermaga. Hal ini bertujuan, agar akses ekonomi masyarakat menjadi lebih mudah.
“Yang berada di kawasan laut, kita bangun dermaga dan kapal. Ini akan dikelola langsung oleh pemerintah kabupaten. Jadi, secara berkelanjutan ini akan dikelola dan dirawat oleh pemerintah kabupaten,” pungkas Suprayoga. (T/R05/P001)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)