Legislator BJP Karnataka Seru Lawan Boikot Ekonomi terhadap Muslim

Legislator Partai Bharatiya Janata (BJP) Anil Benake. (Awaz-the Voice)

Shivamooga, , MINA – Setelah Komite Manajemen kuil di Shivamooga, Negara Bagian Karnataka, India, menerapkan aturan yang hanya mengizinkan pedagang Muslim mendirikan toko di festival kuil selama sepekan, legislator Partai Bharatiya Janata (BJP) Anil Benake pada Selasa (29/3) mengeluarkan seruan melawan  boikot ekonomi terhadap Muslim.

Komite Kuil mengatakan, larangan bagi pedagang Muslim sebagai protes terhadap partisipasi masyarakat Muslim, yang menentang putusan Pengadilan Tinggi Karnataka menegakkan larangan mengenakan Jilbab di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi negeri.

Komite Kuil mengatakan, di bawah hukum, umat Islam tidak diizinkan untuk mendirikan toko mereka di sekitar kuil meskipun hukum itu tidak pernah diterapkan, Awaz-the Voice melaporkan.

“Adalah salah untuk memberi tahu orang-orang agar berbelanja hanya dari toko-toko tertentu. Tidak ada pertanyaan larangan pedagang Muslim di pameran. Kami tidak akan menghentikan mereka. Semua memiliki kebebasan untuk menjalankan bisnis sesuai pilihan mereka. Orang-orang harus memutuskan dari mana mereka ingin membeli,” kata Anil Benake.

Baca Juga:  Belgia Dukung Tawaran Keanggotaan Palestina di PBB

Pernyataannya muncul di tengah meningkatnya seruan yang dibuat oleh kelompok sayap kanan Hindu untuk memperpanjang larangan berdagang terhadap Muslim.

Beberapa kelompok Hindu telah meminta orang-orang untuk memboikot pemilik toko Muslim dan memberlakukan semacam apartheid ekonomi yang tidak diumumkan kepada mereka.

Sementara itu, sayap Bajrang Dal dari kota Gundlupet di distrik Chamarajanagar, telah mengajukan memorandum kepada otoritas distrik untuk tidak mengizinkan non-Hindu. Organisasi itu juga menuntut agar toko-toko dan tempat-tempat komersial pedagang Muslim di kaki bukit harus segera disingkirkan. (T/RI-1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.