Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LIMA RIBU WARGA ASING DI AFRIKA SELATAN MENGUNGSI

Rudi Hendrik - Sabtu, 18 April 2015 - 21:48 WIB

Sabtu, 18 April 2015 - 21:48 WIB

731 Views

Warga asing di Afrika Selatan, kebanyakan warga Zimbabwe, berebut untuk mendaftar di pusat pengungsian di Johannesburg, 17 Juni 2008. (Foto: John Moore/Getty Images)
Warga asing di <a href=

Afrika Selatan, kebanyakan warga Zimbabwe, berebut untuk mendaftar di pusat pengungsian di Johannesburg, 17 Juni 2008. (Foto: John Moore/Getty Images)" width="300" height="195" /> Warga asing di Afrika Selatan, kebanyakan warga Zimbabwe, berebut untuk mendaftar di pusat pengungsian di Johannesburg, 17 Juni 2008. (Foto: John Moore/Getty Images)

Durban, 29 Jumadil Akhir 1436/18 April 2015 (MINA) – Badan Pengungsi PBB memperkirakan total ada 5.000 warga asing di Afrika Selatan telah mengungsi dalam gelombang kekerasan di negeri itu selama dua pekan.

Tempat penampungan sementara bagi pengungsi warga asing telah dibuat di sekitar Durban, Provinsi KwaZulu-Natal, di mana banyak orang asing yang kini bersiap meninggalkan Afrika Selatan, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Sabtu (18/4).

Menurut UNHCR, sekitar 1.400 orang, sebagian besar laki-laki yang belum berkeluarga, sedang ditampung di Chatsoworth, sementara 300 lainnya ditampung di Isipingo dan 450 lainnya di Greenwood Park.

Badan Pengungsi PBB mengatakan, sekitar 1.500 orang pengungsi dipindahkan ke lokasi baru dan lebih besar di Phoenix, Kamis, masih di kota Durban.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Daniel Dunia, seorang warga Kongo yang menjadi juru bicara warga negara asing yang terlantar di Isipingo mengatakan, orang asing di Durban masih merasa tidak aman dan jumlah pengungsi terus membengkak.

“Banyak orang asing di sekitar Durban yang bersembunyi di rumah-rumah, berharap situasi akan membaik, tetapi mereka telah putus asa, dan mereka datang ke kamp berharap menemukan tempat yang aman atau kembali ke negara mereka,” kata Dunia.

Seperti sebagian warga asing di Afrika Selatan lainnya, Dunia mengatakan, dia tidak bisa pulang ke negaranya.

“Bagi saya secara pribadi, saya lebih suka pulang ke negara saya, tapi ada perang yang terjadi di DRC (Kongo), saya tidak bisa pulang ke sana,” katanya. (T/P001/R05)

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Feature
Afrika
Dunia Islam
Feature