MAHFUDZ SIDDIQ: REKONSILIASI HAMAS – FATAH HARUS TERUS BERLANJUT

M sidik
Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq (foto: mirajnews/arf)

Jakarta, 13 Dzulqa’dah 1435/10 September 2014 (MINA) – Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, antara kedua kelompok besar perjuangan Palestina, Hamas dan Fatah harus terus berlanjut dan tidak boleh terganggu karena agresi Israel atas Gaza dan karena desakan Israel agar fatah memisahkan diri dari Hamas.

Menurutnya langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan rekonsiliasi tersebut adalah kedua belah pihak harus duduk kembali untuk berunding.

“Cara yang terbaik untuk mewujudkan rekonsiliasi Hamas dan Fatah setelah gencatan senjata ini yaitu Hamas dan Fatah harus duduk kembali membicarakan hal-hal yang harus disepakati untuk bersatu, semakin mewujudkan kemerdekaan Palestina dan mendorong pemulihan akibat agresi Israel pada Gaza,” kata Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq saat ditemui Mi’raj Isamic News Agecy, di gedung DPR/MPR/DPD, Selasa (9/9).

Mahfudz Siddiq mengatakan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada rakyat Gaza, karena menurutnya hal itu adalah bagian dari tanggung jawab pemerintahan Mahmud Abbas di Palestina.

Ia sedikit menyayangkan dengan sikap Mahmud Abbas yang sedikit menekan Hamas. “Mahmud Abbas tidak boleh mengendurkan proses rekonsiliasi karena adanya tekanan-tekanan dari Israel,” tuturnya.

Menurut politisi dari PKS itu, gencatan antara Hamas dan Israel yang difasilitasi oleh Mesir adalah langkah baik yang harus didukung, akan tetapi menurutnya Israel masih akan terus mencari celah untuk menyerang Hamas.

“Dan menurut yang saya ikuti, saat ini Israel sedang mencari celah untusebab  kembali menyerang Hamas dengan menyuarakan bahwa Hamas sedang membangun kekuatan, dan hal ini biasanya akan dijadikan Israel sebagai dalih untuk menyerang Palestina,” katanya. (L/P003/R05/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0