Tel Aviv, 17 Syawwal 1438/11 Juli 2017 (MINA) – Kepolisian Israel pada Selasa (11/7),telah menahan seorang mantan jenderal angkatan laut untuk diinterogasi sebagai bagian dari investigasi yang sedang berlangsung mengenai kasus penipuan “skandal kapal selam”.
Seorang jenderal yang identitasnya belum diungkapkan itu sedang diinterogasi sehubungan dengan pembelian kapal selam palsu dari perusahaan Jerman Thyssen Krupp. Penahanan jenderal itu dilakukan setelah ditahannya enam tersangka Senin kemarin.
Kepolisian Israel telah menahan enam tersangka, termasuk rekan dekat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, karena tuduhan penyuapan, penghindaran pajak, pelanggaran penipuan, dan pencucian uang, demikian laporan Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip MINA.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
Harian Israel melaporkan, Kepolisian menanyai enam orang Senin (10/7) pagi mengenai pembelian kapal angkatan laut dari Jerman yang berpotensi sebagai penipuan. Kesepakatan yang diajukan tersebut melibatkan perusahaan Jerman ThyssenKrupp yang menjual tiga kapal selam Israel senilai total $ 1,5 miliar.
Di antara tersangka adalah pengacara pribadi dan sepupu Netanyahu, David Shimron, yang dituduh mempengaruhi transaksi miliaran dolar pembuatan kapal Jerman di Israel.
Tersangka lain adalah Avriel Bar-Yosef, mantan Wakil Kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, yang dituduh pada tahun 2016 menerima suap sebagai imbalan untuk mempromosikan kepentingan Jerman dalam pengembangan ladang gas Israel.
Seorang hakim memperpanjang penahanan tiga tersangka tadi malam, sementara seorang lagi, David Shimron, dibebaskan dari tahanan rumah.
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan
Mantan Panglima Angkatan Laut Israel Eliezer Marom juga diberitakan akan diinterogasi, demikian laporan Jerusalem Post.
Netanyahu sendiri diharapkan memberikan kesaksian saat penyelidikan berlanjut, khususnya mengapa dia menunjuk mantan Wakil Kepala Dewan Keamanan Nasional, Avriel Bar-Yosef, sebagai kepala Dewan Keamanan Nasional meskipun ada catatan penyuapan dengan pengusaha Jerman tersebut.
Dalam sebuah pernyataan bersama, Kepolisian dan Otoritas Pajak Israel menyatakan: “Pada saat kejadian yang dipertanyakan, beberapa tersangka adalah pegawai negeri dan ada yang bekerja di sektor swasta.”
Mantan Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya’alon, juga mengancam akan menggelar paparan publik terkait informasi mengenai adanya kontak Netanyahu dengan pejabat Jerman jika yang dijuluki “Kasus 3000” itu tidak menghasilkan sebuah dakwaan.
Baca Juga: Israel Serang Kamp Nuseirat, 33 Warga Gaza Syahid
Ya’alon menghentikan rencana pembelian kapal selam, meskipun Shimron menganjurkan kesepakatan tersebut; tapi setelah dia mengundurkan diri pada Mei 2016, Netanyahu memperbarui perundingan dengan Berlin. (T/R01/RS2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Pemindahan Kedutaan Paraguay ke Yerusalem Langgar Hukum Internasional