MAPIM Desak Malaysia Tingkatkan Kewaspadaan Usai Penangkapan Warga Israel Bersenjata Api

Foto: Ilustrasi

Kuala Lumpur, MINA – Dewan Permusyawaratan Organisasi Islam ( ) mendesak negaranya untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul penangkapan seorang yang membawa senjata api.

“Kami menyerukan kepada pihak berwenang untuk meningkatkan risiko dan mendeteksi setiap gerakan Israel yang menggunakan negara-negara tetangga untuk melakukan operasi di Malaysia,” kata Mohd Azmi Abdul Hamid, Presiden MAPIM dalam pernyataanya, Sabtu (30/3).

Ia mengatakan, penangkapan seorang warga negara Israel yang menggunakan paspor Perancis beserta 6 pucuk senjata api, termasuk 200 butir amunisi di sebuah hotel di Kuala Lumpur merupakan kasus yang sangat serius.

Namun, ia juga mengucapkan selamat kepada pihak kepolisian yang mampu bertindak cepat dalam mencari dan menangkap warga Israel tersebut.

Dua orang warga setempat juga ikut ditangkap polisi karena dicurigai menyuplai senjata api kepada pria Israel yang ditangkap di sebuah hotel di Jalan Ampang, Kuala Lumpur tersebut.

“Kami ingatkan, operasi intelijen Israel, Mossad, kerap melakukan misi pembunuhan individu di luar Israel,” ujarnya.

Azmi mengatakan, pembunuhan seorang warga Palestina, Dr. Fadi Mohammed Al Batsh yang diduga sebagai pembunuh mata-mata Israel di Kuala Lumpur pada tahun 2018 menunjukkan bahwa keselamatan publik di negara ini sangat penting.

Pada tahun 2022, sepasang suami istri bersama 11 orang juga didakwa dalam kasus penculikan seorang warga Palestina untuk mendapatkan informasi tentang perangkat lunak yang digunakan untuk meretas ponsel.

“Israel kini menempatkan Malaysia sebagai negara target karena sikap tegas Malaysia terhadap Israel,” tuturnya.

Ia juga menyerukan masyarakat Malaysia ikut mewaspadai operasi agen intelijen Israel yang ingin melakukan operasi spionase di Malaysia. (R/R7/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA) 

 

Wartawan: sri astuti

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.