Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu AS Berbicara dengan Menlu Rusia, Pertama dalam Enam Bulan Terakhir

sajadi - Ahad, 31 Juli 2022 - 08:39 WIB

Ahad, 31 Juli 2022 - 08:39 WIB

3 Views

Washington, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, dia telah berbicara dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov untuk pertama kalinya dalam hampir enam bulan.

Hal tersebut, kata Bliken, dilakukan untuk menekan Moskow agar menerima proposal AS dalam rangka pembebasan dua warga AS yang ditahan di Rusia, Anadolu Agency melaporkan, Sabtu (30/7).

Namun, Blinken menolak untuk menguraikan tanggapan Lavrov terhadap “proposal penting” yang diajukan AS beberapa pekan lalu. Ia hanya mengatakan,“hal penting” bahwa Lavrov mendengar langsung darinya tentang masalah tersebut.

“Saya mendesak Menteri Luar Negeri Lavrov untuk bergerak maju dengan proposal itu,” kata Blinken, menggambarkan percakapan itu dilakukan secara “terus terang dan langsung.”

Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel

AS tengah mengupayakan pembebasan Brittney Griner dan Paul Whelan, dua warga AS yang masih berada dalam tahanan Rusia.

Griner (31) adalah pemain bola basket yang ditangkap pada Februari setelah pihak berwenang Rusia mengatakan mereka menemukan minyak ganja di tangannya.

Dia mengaku bersalah pada awal Juli atas tuduhan narkoba tetapi beralasan menggunakan ganja untuk mengobati rasa sakit dan menyangkal bermaksud melanggar hukum Rusia.

Sedangkan Whelan telah ditahan di Rusia sejak 2018 atas tuduhan spionase.

Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis

AS belum memberikan rincian tentang proposalnya tetapi CNN melaporkan, pemerintahan Biden menawarkan untuk menukar pelaku perdagangan senjata Rusia yang dihukum, Viktor Bout, dengan dua orang Amerika itu.

Bout saat ini menjalani hukuman penjara 25 tahun dan Departemen Kehakiman telah menyuarakan penentangan terhadap potensi pertukaran tersebut, menurut CNN.

Selain tawaran AS, Blinken mengatakan dia menjelaskan ke Rusia, kemungkinan pencaplokan wilayah tambahan Ukraina tidak akan pernah diterima.

“Dunia tidak akan mengakui pencaplokan. Kami akan mengenakan konsekuensi tambahan yang signifikan bagi Rusia jika melanjutkan rencananya itu,” tegas dia.

Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel

“Kami juga akan terus mendukung Ukraina, mendukung kemampuannya untuk mempertahankan diri, dan membebankan biaya pada Rusia sampai agresinya berakhir,” tukas Blinken. (T/RE1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Palestina