Menlu. : Jepang Akan Terus Dukung Universitas Al-Quds

Menteri Luar Negeri Taro Kono (kanan) bersama Imad Abu Kishek (kiri), presiden , saat berkunjung ke kampus. (Foto: Univ. Al-Quds)

Yerusalem, MINA – Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono menyatakan, Pemerintah Jepang akan terus mendukung dan memperkuat hubungan kerja dengan perguruan tinggi . Hal itu diungkapkan saat mengunjungi Universitas Al-Quds pada hari Rabu (27/12).

“Kami merasa terhormat dan bahagia” berada di Universitas Al-Quds,” kata Taro kepada Presiden Universitas Al-Quds, Imad Abu Kishek.

Dia sangat berterima kasih atas pemanfaatan dana yang efisien dan berterima kasih kepada Al-Quds University karena manajemennya yang bagus.

Jepang telah memberikan kontribusi dengan dukungan finansial dan teknis kepada Universitas Al-Quds sejak berdirinya Fakultas Medis.

Pada tahun 1998, dididirikan Fakultas Medis dengan dukungan peralatan. Pemerintah Jepang juga memberikan bantuan pada tahun 2002 pada puncak perlawanan kedua Palestina (Intifada).

Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan, Universitas Al-Quds berhasil menggunakan bantuan itu secara efektif walaupun dalam keadaan sulit. Saat ini, renovasi sedang dilakukan untuk Kompleks Medis.

“Universitas Al-Quds merupakan contoh positif dalam mengelola bantuan dari Pemerintah Jepang hingga bermafaat bagi rakyat Palestina, dan kami berterima kasih telah menggunakannya secara efektif,” kata Taro setelah pertemuannya dengan presiden Universitas Al-Quds.

Dia juga mengatakan, bahwa Pemerintah Jepang akan memberikan bantuan lebih dan berharap hal itu akan digunakan secara efektif pula.

“Kami tetap berkomitmen untuk mendukung rakyat Palestina. Dukungan kami terhadap Universitas Al-Quds adalah contoh dari komitmen ini, dan kami akan tetap berkomitmen untuk membantu Universitas,” kata Menteri Luar Negeri Jepang yang berkunjung itu.

Sementara Abu Kishek menyampaikan penghargaannya yang paling dalam kepada tamunya Menteri Luar Negeri Jepang itu, bersama delegasi yang menyertainya atas menyebut bahwa Pemerintah Jepang selalu berdiri bersama rakyat Palestina.

Dia mengatakan kepada Taro, bahwa kontribusi Jepang telah memungkinkan Fakultas Medis Universitas Al-Quds untuk memainkan peran penting dalam peningkatan kualitas perawatan kesehatan di wilayah pendudukan, yang sejak lama kurang terlayani dan terbengkalai.

“Kita tidak dapat benar mengungkapkan apa arti keberadaan Anda di sini bagi kita. Kami merasa terhormat mengetahui bahwa Universitas Al-Quds memilikimu sebagai teman. Ini merupakan tanda hubungan strategis yang kuat antara Universitas Al-Quds dan Pemerintah Jepang, yang terus berkembang,” kata Abu Kishek seperti diberitakan yang dikutip MINA.

Presiden Universitas Al-Quds juga menyampaikan kepada Taro tentang layanan yang diberikan Universitas Al-Quds kepada rakyat Palestina di Yerusalem dan seluruh wilayah Palestina. Dia memuji upaya yang sedang berlangsung dari Duta Besar Jepang untuk Palestina Takeshi Okubo.

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Jepang terhadap Palestina dan  perdamaian yang adil di wilayah ini, sebagaimana dibuktikan dalam pemungutan suara baru-baru ini di PBB, di mana Jepang menolak keputusan AS tentang ibukota Israel,” kata Abu Kishek, mengacu pada sikap Jepang pada Majelis Umum PBB hari Kamis melawan pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Dalam kesempatan ini Abu Kishek emberikan penjelasan kepada Taro sebuah catatan singkat tentang pendaftaran Universitas Al-Quds, program, penelitian dan pertumbuhannya yang mantap.

Taro juga mengungkapkan kekagumannya atas prestasi Universitas Al-Quds selama tur laboratoriumnya di fasilitas medis.

Didirikan pada tahun 1994, School of Medicine di Universitas Al-Quds adalah yang pertama di Palestina.

Fakultas Medis sekarang memegang sekolah kedokteran gigi, farmakologi, profesi kesehatan, dan kesehatan masyarakat, di samping berbagai layanan kesehatan yang disajikan kepada masyarakat Palestina.

Universitas Al-Quds adalah universitas riset perguruan tinggi yang berbasis di Yerusalem, Palestina. Didirikan pada akhir tahun 1970-an, Universitas Al-Quds tetap menjadi satu-satunya universitas Arab di kota Yerusalem.

Saat ini membuka 93 program sarjana dan pascasarjana, yang diajarkan melalui falsafah dan institut 15 tingkat pemberian beasiswa. (T/B05/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.