MENLU PERANCIS: ISLAM KORBAN PERTAMA DARI AKSI TERORIS

Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius  (Foto: Nahar)
Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius (Foto: Nahar)

City, 6 Rabi’ul Akhir 1436/28 Januari 2015 (MINA) – , Laurent Fabius mengatakan, telah menjadi korban pertama dari aksi terorisme.

“Muslim telah menjadi korban pertama dari aksi para teroris,” katanya saat pertemuan melawan aksi ekstremisme di Kuwait berkaitan dengan penyerangan terhadap kantor majalah satir Charlie Hebdo, Selasa (27/1), Ahramonline melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurutnya, tidak ada satu pun perselisihan yang terjadi di dunia ini akibat dari adanya sebuah agama.

“Tidak ada yang perselisihan atas nama agama,” kata Fabius kepada wartawan di Kuwait.

“Ketika Kuwait dan Perancis berperang melawan terorisme, kita melawan mereka yang tidak hanya pembohong, tetapi juga pembunuh,” ujarnya pula.

Fabius menyerukan kerjasama internasional yang lebih kuat untuk mengendalikan ekstrimisme dan mengatakan.

“Ini adalah pertempuran dan kita harus menang,” kata Fabius.

Terorisme adalah ancaman bagi semua, memperingatkan dan menyerukan upaya yang lebih besar untuk menghentikan dana kepada kelompok radikal dan perekrutan pejuang.

Lebih lanjut Fabius mengatakan, Perancis memandang Islam sebagai agama moderat dan menekankan pemerintah Perancis akan menerapkan hukum tegas terhadap aksi anti Islam atau Muslim.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kuwait, Sheikh Sabah Khaled al-Sabah mengatakan, Kuwait dan Perancis memiliki pandangan yang sama terhadap terorisme, dan menegaskan kecaman Kuwait atas serangan brutal di Perancis.

Kuwait menjadi negara Muslim pertama yang datang ke acara itu sejak serangan mematikan pada bulan lalu oleh kelompok bersenjata yang mengatasnamakan Islam terhadap kantor majalah satir Charlie Hebdo. (T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0