Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENLU PERANCIS: ISLAM KORBAN PERTAMA DARI AKSI TERORIS

Rendi Setiawan - Rabu, 28 Januari 2015 - 15:13 WIB

Rabu, 28 Januari 2015 - 15:13 WIB

646 Views

Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius (Foto: Nahar)
Menteri Luar Negeri Perancis, <a href=

Laurent Fabius (Foto: Nahar)" width="300" height="199" /> Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius (Foto: Nahar)

Kuwait City, 6 Rabi’ul Akhir 1436/28 Januari 2015 (MINA) – Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius mengatakan, Umat Islam telah menjadi korban pertama dari aksi terorisme.

“Muslim telah menjadi korban pertama dari aksi para teroris,” katanya saat pertemuan kerjasama internasional melawan aksi ekstremisme di Kuwait berkaitan dengan penyerangan terhadap kantor majalah satir Charlie Hebdo, Selasa (27/1), Ahramonline melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurutnya, tidak ada satu pun perselisihan yang terjadi di dunia ini akibat dari adanya sebuah agama.

“Tidak ada yang perselisihan atas nama agama,” kata Fabius kepada wartawan di Kuwait.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

“Ketika Kuwait dan Perancis berperang melawan terorisme, kita melawan mereka yang tidak hanya pembohong, tetapi juga pembunuh,” ujarnya pula.

Fabius menyerukan kerjasama internasional yang lebih kuat untuk mengendalikan ekstrimisme dan mengatakan.

“Ini adalah pertempuran dan kita harus menang,” kata Fabius.

Terorisme adalah ancaman bagi semua, memperingatkan dan menyerukan upaya yang lebih besar untuk menghentikan dana kepada kelompok radikal dan perekrutan pejuang.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Lebih lanjut Fabius mengatakan, Perancis memandang Islam sebagai agama moderat dan menekankan pemerintah Perancis akan menerapkan hukum tegas terhadap aksi anti Islam atau Muslim.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kuwait, Sheikh Sabah Khaled al-Sabah mengatakan, Kuwait dan Perancis memiliki pandangan yang sama terhadap terorisme, dan menegaskan kecaman Kuwait atas serangan brutal di Perancis.

Kuwait menjadi negara Muslim pertama yang datang ke acara itu sejak serangan mematikan pada bulan lalu oleh kelompok bersenjata yang mengatasnamakan Islam terhadap kantor majalah satir Charlie Hebdo. (T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam
Indonesia
Palestina