MENTERI AGAMA: USAHA MENJAGA AL-QURAN HARUS KOMPREHENSIF

(Foto: Kemenag)
(Foto: Kemenag)

Jakarta, 17 Rajab 1436/6 Mei 2015 (MINA) – Usaha menjaga kesucian Al-Qur`an perlu dilakukan secara komprehensif, mulai dari proses penyiapan naskah, sampai dengan pentashihan, percetakan dan distribusinya di tengah masyarakat, dengan melibatkan unsur pemerintah dan masyarakat.

“Untuk itu, saya meminta kepada Badan Litbang dan Diklat, dalam hal ini Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, untuk memonitor dan mengawasi peredaran mushaf Al-Qur`an digital yang belakangan ini semakin diminati, seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,” kata Lukman Hakim Saifuddin saat Milad Bait Al-Quran dan Museum Istiqlal dan Promosi Kelitbangan ke-18 di Bait Al-Quran-Taman Mini Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (6/5).

Kepada para penerbit dan percetakan, Lukman menegaskan agar jangan sampai keinginan untuk meraih keuntungan melalui penerbitan Al-Qur`an dilakukan dengan cara-cara yang mencederai dan menodai kesucian Al-Qur`an.

Sebagaimana siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), dia menyatakan perlu adanya proses penetapan dan pemenuhan standar mutu yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.

“Pemerintah, dalam hal ini Kementerian , sangat berkepentingan dengan kesahihan mushaf Al-Qur`an yang beredar sebagai bentuk perlindungan terhadap kitab suci umat beragama,” ujar Lukman.

Ia menandaskan, memelihara dan melestarikan Al-Qur`an tidak cukup hanya dengan menjaga kesahihan teksnya, tetapi juga mengawal pemaknaan teksnya agar tetap baik dan benar.

Ia memaparkan, sejarah panjang umat membuktikan, Al-Qur`an menjadi sandaran bagi seluruh aliran dan mazhab dalam Islam. Bahkan, bukan hanya menjadi sumber ‘kebenaran’, tetapi juga menjadi sumber ‘pembenaran’.

“Tidak sedikit pandangan keislaman yang menyimpang mencari pembenarannya dalam Al-Qur`an,” tandasnya.

mengilustrasikan, pandangan keagamaan ekstrim dan sikap barbarian yang ditunjukkan oleh ISIS, misalnya, selalu dicarikan pembenarannya dalam Al-Qur`an. Padahal secara logika dan akal sehat pandangan dan sikap tersebut sungguh jauh dari ajaran Islam yang rahmatan lil `âlamîn.

“Oleh karenanya, melalui kegiatan pengkajian Al-Qur`an dan penyusunan karya-karya tafsir, saya meminta agar LPMA dapat menghadirkan pemahaman Al-Qur’an yang baik dan benar, sesuai dengan kaidah yang ditetapkan al-salafu al-shâlih; moderat dan menghargai keragaman, sesuai dengan karakter bangsa Indonesia yang majemuk,” ucap Lukman.

Hadir dalam acara tersebut mantan Menag Qurais Shihab dan Maftuh Basyuni, Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Daulay, Direktur Utama TMII Bambang Sutanto, Kabalitbang dan Diklat Abdurrahman Masud, Mantan Kalitbang dan Diklat Atho Mudzhar, sejumlah pejabat eselon II Pusat.(T/R05/P2)

 

Mi’raj islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0