Kairo, MINA – Mesir menyesalkan sikap Dewan Keamanan (DK) PBB yang gagal mengadopsi sebuah resolusi yang mengecam keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui kota Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel.
Mesir mewakili atas nama negara-negara Arab merancang resolusi yang mengecam keputusan Trump, Ahram Online melaporkannya.
Resolusi tersebut diveto pada Senin (18/12) oleh AS setelah mendapat dukungan dari 14 anggota Dewan Keamanan PBB lainnya, termasuk sekutu utama AS yaitu Inggris, Perancis, Italia, Jepang, dan Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan pemungutan suara tersebut merupakan ungkapan ‘hati nurani’ masyarakat internasional, yang menolak secara jelas pengakuan sepihak AS atas Al-Quds sebagai ibu kota Israel.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“Sangat mengkhawatirkan bahwa Dewan Keamanan tidak dapat mengeluarkan resolusi yang segaris dengan resolusi dan posisi sebelumnya mengenai status hukum Yerusalem sebagai kota yang diduduki yang merupakan isu status yang final dalam perundingan damai Israel-Palestina,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Kementerian mengatakan dukungan yang luar biasa untuk resolusi tersebut menunjukkan penolakan masyarakat internasional terhadap setiap keputusan yang bertujuan mengubah status Al-Quds atau berdampak negatif pada masa depan proses perdamaian.
Pernyataan tersebut menambahkan negara-negara Arab di PBB akan bertemu untuk mengevaluasi situasi dan menentukan langkah lebih lanjut untuk mempertahankan status Al-Quds.
Mesir telah lama mempertahankan dukungan mereka untuk mendirikan sebuah negara Palestina berdaulat di sepanjang perbatasan tahun 1967 dengan Al-Quds sebagai ibu kotanya. (T/R11/R01)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama