Makassar, 14 Muharram 1438/15 Oktober 2016 (MINA) – Dampak penggunaan gadget oleh anak semakin mengkhawatirkan, selain menganggu kesehatan fisik yaitu mata dan waktu jam makan serta tidur, juga mengancam humanisme anak. Sehingga perlu adanya gerakan nasional pengawasan penggunaan gadget oleh pemerintah, pendidik, masyarakat dan terutama orangtua.
“Pengaruh penggunaan gadget bukan soal intensitasnya saja tapi juga isi (content) yang berpotensi merusak akhlak, moral bahkan ideologi Pancasila,” kata Praktisi Komunikasi Edukasi, Metha Madonna, pada acara Konferensi Nasional Komunikasi 2016 di Makassar, Sulawesi Selatan, 11-13 Oktober 2016 lalu, demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (15/10).
Menurutnya, keterbukaan informasi, kehadiran internet kebebasan siaran televisi dan radio yang terkonvergensi dalam satu media yaitu gadget, telah mempermudah anak mengakses segala macam contant bermuatan pornografi, kekerasan, eksploitasi dan sebagainya hanya dengan sentuhan jari.
Bukti jika konvergensi media ancam humanisme anak adalah anak pengguna smartphone dan gadget menjadi kecanduan atau ketagihan layaknya narkoba, sebab game atau content di internet membuat rasa penasaran, ingin tahu dan tak mau berhenti sebelum permainan selesai (finish). Jika sudah kecanduan membuat emosional anak secara psikologi terganggu, mudah marah karena tak tertuntaskan hasratnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Bukan mengesampingkan peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), tapi lebih mendesak dibentuknya Komisi Pengawasan Penggunaan Gadget Pada Anak atau sebuah gerakan nasional pengawasan penggunaan gadget oleh anak,” jelas Dosen FIKOM Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Hal yang disampaikan Metha selaras dengan tema yang diangkat dalam Harkomnas yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) yaitu ‘Kecerdasan Komunikasi; Mencerdaskan Kehidupan Bangsa,’ yang selaku Ketua Umum Yuliandre Darwis PhD.
Dikatakan Yuliandre kegiatan Harkomnas yang dihadiri dosen dan praktisi komunikasi di Tanah Air diharapkan menjadi wadah dalam berbagi pengetahuan, pengalaman dan inovasi yang dapat digunakan untuk memecahkan kebuntuan dalam berkomunikasi dan berdampak positip bagi kecerdasan komunikasi bangsa dan negara. (L/ima/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun