MUFTI AL-QUDS PERINGATKAN SERBUAN EKSTREMIS YAHUDI KE AL-AQSHA

Sekelompok ekstrimis Yahudi dikawal ketat polisi Israel melakukan tur provokatif di kompleks Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds, Palestina.(Foto: AL-Aqsa Foundation)
Sekelompok ekstrimis Yahudi dikawal ketat polisi melakukan tur provokatif di kompleks Masjid , Kota , .(Foto: Al-Aqsa Foundation)

Al-Quds, 25 Safar 1437/7 Desember 2015 (MINA) – Mufti Agung Palestina dan Al-Quds, Syeikh Mohammad Hussein, memperingatkan pada Ahad (6/12), untuk melawan dampak dari seruan yang dibuat oleh organisasi ekstrimis Yahudi pada pengikutnya untuk menyerbu Masjid Al-Aqsha dari Ahad hingga Kamis.

Seruan ekstremis Yahudi untuk menyerbu Masjid Al-Aqsha dalam rangka merayakan hari raya Yahudi, Hanukkah.

“Kunjungan provokatif itu mengabaikan klaim Israel dalam mempertahankan status quo di sana,” kata Hussein sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Palestina WAFA sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Hussein juga mengutuk Otoritas Pendudukan Israel yang mendirikan bangunan-bangunan Yahudi di lokasi Tembok Al-Buraq (Tembok Barat) yang berada di barat luar Masjid Al-Aqsha, sebuah praktik pelanggaran terang-terangan terhadap tempat-tempat suci Islam.

Pernyataan Mufti tersebut muncul menyusul masuknya para ekstrimis Yahudi yang disertai pengawalan polisi Israel ke tempat suci untuk menandai hari raya Yahudi Hanukkah.

Koresponden WAFA mengatakan, polisi Israel mendirikan pos pemeriksaan di gerbang masuk masjid yang bertujuan memeriksa kartu identitas warga Palestina dan menggeledah sebagian besar dari mereka sebelum masuk.

Sekitar 60 wanita Palestina juga ditolak masuk selama kunjungan provokatif  para pemukim ilegal Yahudi tersebut.

Rakyat Palestina telah memprotes penggunaan kekerasan secara intensif oleh pasukan Israel terhadap mereka dan pelanggaran-pelanggaran terhadap situs-situs suci.

Hal ini memicu kemarahan di kalangan umat Islam Palestina yang mengarah kepada kerusuhan kekerasan di , termasuk Al-Quds, yang meletus sejak Oktober 2015.

Meskipun berbagai seruan internasional mendesak Israel untuk mempertahankan status quo di masjid, seperti Al-Quds sebelum pendudukan pada 1967, tapi para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi terus menerus melakukan tur provokatif mereka sehari-hari.

Tur provokatif itu juga bertentangan dengan pernyataan yang dibuat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya saat ia berjanji bahwa “pemerintah tidak akan mengubah status quo di Al-Quds Timur, lokasi kompleks Masjid Al-Aqsha berada”.

Israel juga telah membatasi akses Muslim Palestina menuju kompleks, melarang mereka memasuki masjid selama jam tertentu yang bertujuan membuat jalan bagi para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi.

Masuknya orang Yahudi ke tempat suci umat Islam yang ditambah oleh faktor lain baru-baru ini, telah memicu kerusuhan Rakyat Palestina yang meletus di Al-Quds dan Tepi Barat. Sejauh ini sudah 114 warga Palestina tewas oleh pasukan tentara dan keamanan Israel sejak awal Oktober lalu. (T/R05/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0