Mufti Rusia: Indonesia Mitra Sangat Penting Bagi Perkembangan Islam

Mufti Rusia Shaikh Hazrat Albir Krganov (paling kanan) bertemu dengan Prof Din Syamsuddin (paling kiri) dan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal (tengah).(Foto: Abdullah/MINA)

Jakarta, MINA – Shaikh Hazrat Albir Krganov, menyatakan, Indonesia menjadi mitra sangat penting bagi perkembangan dan kehidupan masyarakat muslim di .

“Saya ingin sampaikan kami sangat menghormati Indonesia, masyarakatnya, dan kami datang untuk menyaksikan kehidupan di Indonesia,” kata Shaikh Krganov saat pertemuan delegasi tokoh Muslim Federasi Rusia yang dipimpinnya dengan tokoh-tokoh Islam Indonesia dipimpin Din Syamsuddin dan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal di Jakarta, Selasa (14/6).

Dia juga menyatakan sangat terbuka untuk berdialog dan kerja sama antara dua negara, baik dari segi kegiatan mengenai pendidikan Islam di Indonesia dan juga dalam rangka kegiatan Majelis Ulama Indonesia dan Dewan Ulama Rusia yang direncanakan digelar pada September tahun ini.

Shaikh Krganov menjelaskan, pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan kedua negara serta umat Islam Rusia dan Indonesia.

Prof Din Syamsuddin merupakan anggota kelompok visi strategis Rusia dan dunia Islam. Kelompok ini mengedepankan hubungan baik antarumat Islam di Rusia dan di negara mayoritas Islam seperti Indonesia.

Dalam sambutannya, Din Syamsuddin mengharapkan dalam pertemuan ini menjadi gerbang untuk peningkatan berbagai kerja sama umat Islam Rusia dan Indonesia khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi.

“Kami mengharapkan melalui pertemuan ini jadi awal peningkatan kerja sama terutama dalam pertukaran mahasiswa Muslim dan kerja sama ekonomi dengan pengusaha muslim Rusia,” ujarnya.

Din menjelaskan, delegasi yang berkunjung ke Indonesia juga terdiri dari sejumlah pengusaha yang berasal dari daerah-daerah Rusia, yang kebanyakan penduduknya adalah muslim yaitu Republik Tatarstan, Republik Dagestan, dan Republik Barkostostan.

Dalam acara itu, turut hadir Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. Sedangkan anggota delegasi Mufti Rusia, terdiri dari 10 tokoh cendikiawan, ulama dan pengusaha Muslim diantaranya yaitu Alexander Popov selaku Peneliti Senior Institute of Oriental Studies of the Russian Academy of Sciences, Kepala Komisi Kerja sama Indonesia dari Kadin Moskow; Rail Fazulzyanov, Direktur Jenderal TD EMIZ Ltd, Republik Tatarstan, Federasi Rusia.

Ramil Yarullin, Direktur Jenderal Fabric of Health Products Ltd., Republik Tatarstan; M. Eldar Yagafarov, Deputi Direktur Komersial Innostage State Corporation, Republik Tatarstan.

Kemudian Rail Minegaliev, Direktur Jenderal StroyTrust Ltd., Republik Tatarstan; Yan Safarov, Direktur Jenderal New Technologies Engineering and Manufacturing Company Ltd., Republik Tatarstan; Alena Zainetdinova, Direktur Komersial New Technologies Engineering and Manufacturing Company Ltd.; Mikhail Leonov, Wakil Direktur Jenderal Bidnag Informasi Teknologi New Technologies Engineering and Manufacturing Company Ltd., Republik Tatarstan.

Ahmed Nadyrbegov, Deputi Mufti Republik Dagestan (Federasi Rusia), Wakil Kepala Dewan Antarlembaga Kementerian Kebijakan Nasional Republik Dagestan; serta Ashab Djamaludinov, Asisten Kepala Dewan Antarlembaga Kementerian Kebijakan Nasional Republik Dagestan.

Islam adalah agama dengan jumlah penganut terbesar kedua di Rusia. Sejak berabad-abad silam, masyarakat Muslim telah hidup berdampingan secara damai dengan para pemeluk Ortodoks.

Saat ini, belum ada data resmi mengenai jumlah pemeluk agama Islam di Rusia. Hasil sensus terakhir pada 2002 mencatat jumlah warga yang secara tradisional menganut Islam ada sebesar 14,5 juta jiwa atau sepuluh persen dari total populasi nasional.

Menurut perkiraan Administrasi Spiritual Muslim di Rusia bagian Eropa, penganut Islam di Rusia pada waktu itu berjumlah sekitar 20 juta jiwa, sedangkan hasil survei Levada Center pada November 2013, sebesar tujuh persen dari populasi Rusia adalah penganut agama Islam.

Pada dasarnya, mereka merupakan etnis muslim, seperti Tatar, Chechnya, Dagestan, Bashkiri, dan lain-lain. Namun, ada pula yang merupakan pemeluk Islam baru, yaitu orang-orang yang secara sadar memutuskan untuk memeluk agama Islam.(L/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.