MUI Ajak Umat Islam Maafkan Sukmawati

Soekarnoputri sambangi Gedung MUI. (Foto: MINA)

Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak seluruh elemen umat Islam untuk memaafkan Sukmawati Soekarnoputri terkait puisinya yang membandingkan antara adat nusantara dengan .

“Kami mengajak seluruh umat Islam untuk bisa menerima permohonan maaf beliau (Sukmawati), dan tidak lagi melakukan hujatan-hujatan bahkan kalau bisa kami inginkan menghentikan upaya-upaya hukum mengadukan persoalan ke pengadilan, Bareskrim,” ujar Ketua Umum MUI KH. Maruf Amin kepada awak media usai menerima kunjungan Sukmawati di Jakarta, Kamis (5/4).

Dalam pertemuannya dengan Sukmawati, Rais Aam PBNU itu mengungkapkan, putri Bung Karno tersebut sudah menyampaikan bahwa tidak ada niatan untuk menghina Islam. Menurut Kyai Maruf, pada umumnya kata-kata itu merupakan pikiran-pikiran kalangan seniman yang biasanya mengekspresikan pikirannya secara bebas.

“Sehingga kurang diperhitungkan akibat yang terjadi ketika hal itu didengar oleh pihak lain, dirasakan oleh pihak lain, yang punya pandangan-pandangan bahwa apapun tetap harus menghormati norma-norma hukum, norma-norma agama, kesantunan, maupun kepatutan,” katanya.

Selain mengajak umat Islam untuk memaafkan Sukmawati, Kyai Maruf juga mengajak untuk kembali membangun keutuhan bangsa dan negara, juga mengutuhkan kembali seperti sedia kala sebagai bangsa dan memperkuat prinsip yang selama ini dibangun, ukhuwah Islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah.

“Dan jika beliau (Sukmawati) ini seorang muslimah, kita bangun kembali ukhuwah Islamiyah, dan kita juga atas nama bangsa membangun kembali ukhuwah wathaniyah. Itu harapan kami daripada Majelis Ulama Indonesia,” katanya.

Sebelumnya, sebuah cuplikan video singkat tersebar luas di media sosial dan sempat viral. Video berdurasi kurang dari lima menit itu memperlihatkan sosok putri presiden pertama RI, Sukmawati Soekarnoputri yang sedang membaca sebuah puisi yang membandingkan antara azan, hijab, dan cadar dengan budaya nusantara seperti kidung dan konde. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.