Muktamar VIII DMI, JK Ajak Remaja Masjid Jadi ‘Entrepreneur’

Muktamar ke VIII DMI dilaksanakan di Jakarta, pada Selasa 5 Maret 2024 (Dok:DMI)

Jakarta, MINA – Muhammad Jusuf Kalla terpilih kembali sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) secara aklamasi dalam Muktamar VIII DMI masa khidmat 2024-2029.

Sebelumnya JK juga telah menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PP DMI Masa Khidmat 2017-2023. Laporan itu disampaikan kepada para peserta Muktamar VIII DMI yang berjumlah lebih dari 800 orang.

Para peserta muktamar adalah para delegasi, utusan dari Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Daerah (PD) DMI Se-Indonesia, serta para pengurus PP DMI Masa Khidmat 2017-2023. Adapun Muktamar VIII DMI berlangsung di Jakarta, pada Jumat-Ahad (1-3/3), demikian keterangan DMI diterima MINA, Rabu (6/3).

Para peserta Muktamar VIII DMI pun telah secara aklamasi menyetujui LPJ PP DMI dan meminta agar Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Ke-10 dan Ke-12 itu bersedia kembali mengemban amanat untuk memimpin DMI Masa Khidmat 2024-2029.

Baca Juga:  Kloter Pertama Jamaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

Sewaktu menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam LPJ PP DMI pada Sabtu (2/3) siang, JK menggarisbawahi pentingnya mempersiapkan generasi muda Islam, khususnya remaja masjid, untuk menjadi pengusaha yang tangguh sekaligus pemimpin umat di masa depan.

“Kelak, remaja masjid akan melanjutkan (estafet) kepemimpinan DMI. Karena itu, remaja masjid harus dipersiapkan sebaik-baiknya, khususnya untuk membangun semangat entrepreneur atau jiwa kewirausahaan,” tuturnya.

Lanjut tokoh perdamaian Aceh, Poso dan Ambon itu, remaja masjid yang tergabung dalam PRIMA (Perhimpunan Remaja Masjid) DMI maupun BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia).

Menurutnya, realitas saat ini, saudara-saudara kita dari etnik Tionghoa sangat maju dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan. Jadi remaja masjid harus belajar ilmu dagang dan dan kewirausahaan dari mereka. “Bentuknya bisa pelatihan maupun kerja sama ekonomi,” imbuh pria kelahiran Watampone, Bone, Sulawesi Selatan, pada 15 Mei 1942 itu.

Baca Juga:  Jemaah Haji Diimbau Banyak Minum Air Putih Agar Tidak Dehidrasi

“Apalagi ada hadis Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang menyebutkan ‘Utlubul ilma walau bissiin,’ yang artinya ‘Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina’,” jelasnya.

Tapi karena orang China-nya sudah ada di sini, Indonesia, ungkapnya, maka tidak usah (pergi) ke China. “Belajar saja dengan mereka tentang ilmu dagang dan kewirausahaan,” ucap tokoh nasional asal Indonesia Timur yang akrab disapa Daeng Ucu itu.

Selain itu, JK pun mengutip hadis nabi Muhammad tentang pernikahan. “Selama ini, kita sering dengar hadis Nabi Muhammad yang sangat populer, “Annikahu Sunnati,” yang artinya ‘Nikah itu Sunnahku’,” ujarnya.

Namun Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) pusat itu mengingatkan generasi muda Islam, khususnya remaja masjid, bahwa sesungguhnya berdagang itu merupakan sunnah Rasulullah SAW juga. “Bahkan beliau (Nabi Muhammad SAW) jauh lebih lama menjadi pedagang sebelum diangkat menjadi Rasulullah pada usia 40 tahun,” ucapnya.

Baca Juga:  Jadi Sapi Favorit Qurban, Ini 5 Keunggulan Sapi Bima

“Sebelum menikah dengan ibunda Siti Khadijah Radhiyallahu ‘Anha (RA), Nabi Muhammad SAW itu seorang pedagang sukses. Bahkan Rasulullah SAW lebih lama menjadi pedagang daripada menjadi Nabi,” jelasnya.

Nabi Muhammad SAW, lanjutnya, diangkat menjadi nabi pada usia 40 tahun. Maka sepatunya para dai’, ustadz, muballigh, penceramah dan khatib menyampaikan kepada umat bahwa berdagang itu juga sunnah rasul. “Bukan hanya nikah yang menjadi sunnah Rasulllah Muhammad SAW, tetapi juga berdagang, At-Tijaratuhu Sunnati,” katanya.

Adapun tema diangkat Muktamar VIII DMI yaitu ‘Peran Masjid Mempersatukan dan Memakmurkan Umat’. Muktamar VIII DMI dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadz H. Abdullah Sengkang Gurium. (R/R4/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ali Farkhan Tsani