OBAMA KIRIM 3.000 TENTARA ATASI EBOLA

Konvoi tentara PBB melewati layar yang menampilkan pesan Ebola di jalan kota Abidjan (Foto: Reuters)
Konvoi tentara PBB melewati layar yang menampilkan pesan di jalan kota Abidjan (Foto: Reuters)

Washington, 21 Dzulqa’dah 1435/16 September 2014 (MINA) – (AS) mengumumkan Selasa, akan mengirim 3.000 tentara untuk membantu mengatasi di beberapa negara Afrika, terutama di , negara yang paling parah terjangkit virus.

Respon AS terhadap krisis Ebola termasuk di antaranya rencana membangun 17 pusat pengobatan, melatih ribuan pekerja kesehatan dan mendirikan sebuah pusat kontrol militer untuk koordinasi, media Afrika SABC melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, dibutuhkan tim medis asing dengan 500-600 tenaga ahli serta setidaknya 10.000 pekerja kesehatan setempat. Jumlah tenaga yang dibutuhkan akan bertambah jika jumlah kasus meningkat.

Sejauh ini, Kuba dan Cina telah mengatakan akan mengirim staf medis untuk Sierra Leone. Kuba akan mengerahkan 165 tenaga di bulan Oktober.

Sementara Cina mengirim sebuah laboratorium mobile dengan 59 staf untuk mempercepat pengujian penyakit ini. Cina sudah memiliki 115 staf dan sebuah rumah sakit yang didanai Cina di sana.

Tapi Liberia adalah di mana wabah penyakit “mengamuk”. Direktur Jenderal WHO Margaret Chan mengatakan tidak ada tempat tidur tunggal yang tersedia untuk pasien Ebola di sana.

Liberia, sebuah negara yang didirikan oleh keturunan tokoh pembebasan budak Amerika, menyerukan bantuan dari AS minggu lalu.

Obama yang telah menyebut epidemi sebagai krisis keamanan nasional, menuai kritik karena dinilai tidak berbuat banyak untuk membendung wabah, di mana WHO mengatakan pekan lalu telah menewaskan lebih 2.400 orang dari 4.784 kasus di Afrika Barat.

Pemerintahan Obama telah meminta tambahan anggaran $ 88 juta dari Kongres untuk melawan Ebola, termasuk $ 58 juta untuk mempercepat produksi obat percobaan anti virus ZMapp dan dua kandidat vaksin Ebola lainnya.

Presiden akan mengunjungi Pusat Pengendalian Penyakit di Atlanta, Selasa, untuk menunjukkan komitmennya. Sebanyak 3.000 pasukan militer dan sebuah pusat komando pasukan gabungan ditempatkan di Monrovia, ibukota Liberia, untuk mengkoordinasikan upaya pemerintah AS dengan mitra internasional lainnya. (T/P001/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0